INFOKU, BLORA - Dari data ternyata konsumsi ikan di Blora di angka 22,31 kilogram per kapita per tahun atau 1,85 kilogram per kapita per bulan.
Angka tersebut tergolong rendah, sehingga pemkab rencanakan peningkatan
produksi dan permudah sarana bagi peternak ikan.
Selain itu, pemkab persiapkan satu desa jadi sentra ternak lele.
Bupati Blora Arief Rohman menyoroti
rendahnya angka konsumsi ikan di tingkat
masyarakat.
Dia mengungkapkan, angka 22,31 kilogram per kapita per tahun masih jauh di bawah rata-rata Provinsi Jawa Tengah yang mencapai 39,38 kilogram per kapita per tahun.
Baca juga : Kabupaten Blora Prioritaskan Peningkatkan Produksi Padi-Jagung
Apalagi tingkat nasional mencapai 57,61 kilogram per kapita per tahun.
“Kami berharap dengan berkembangnya sentra budidaya ikan,
konsumsi ikan masyarakat Blora dapat meningkat secara signifikan,” ungkapnya.
Arief mengatakan, pihaknya dengan tim telah meninjau budidaya 280 kolam
lele di Desa Panolan, Kecamatan Kedungtuban.
Kolam ikan lele tersebut dikelola 37 peternak. Melihat
potensi yang besar, pemkab ingin menjadikan Panolan sebagai sentra budidaya
ikan lele, sekaligus mengembangkan konsep wisata edukasi.
“Nanti dijadikan sentra ikan lele, dan bisa dikembangkan sebagai wisata
edukasi panen ikan lele, jadi beli ikan lele tapi panen langsung di kolam,”
katanya.
Baca juga : Pemkab Blora Dukung Penuh Program Sekolah Rakyat
Arief juga meminta, Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan
Perikanan (DP4) Blora untuk mencari solusi terkait harga pakan agar
para peternak bisa lebih berkembang.
Selain itu, ia juga mendorong para peternak memperluas pasar dan
mengembangkan produk olahan berbasis ikan lele.
“Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan agar ada jalur distribusi yang lebih baik. Intinya, muaranya tetap pada kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.(Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment