Pembangunan Infrastruktur di Blora Diprediksi Terhambat, Imbas Efisiensi Anggaran Rp 65 Miliar

INFOKU, BLORADapat  dikatakan kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan oleh pemerintah pusat berdampak besar pada pemerintah daerah, termasuk Kabupaten Blora, Jawa Tengah. 

ilustrasi

Pemangkasan ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.

Imbasnya, pembangunan infrastruktur fisik di Blora terhambat, dengan total anggaran yang terpangkas mencapai Rp 65 miliar.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blora, Mustopa, mengungkapkan bahwa pemangkasan anggaran ini berpengaruh signifikan terhadap proyek pembangunan di daerahnya.

Baca juga : Blora Masuk Zona Merah SPI KPK di 5 OPD, Peringkat ke-22 dari 35 Kab/Kota di Provinsi Jateng

“Terkait dengan pemangkasan anggaran yang dilakukan oleh pemerintah pusat ataupun Kementerian Keuangan, bahwasanya Kabupaten Blora terpangkas kurang lebih Rp 65 miliar," ujarnya saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (12/2/2025).

Menurut Mustopa, anggaran yang terpangkas terutama berasal dari dua dinas utama, yaitu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) dan Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4).

Berikut rincian pemangkasan Dana Alokasi Khusus (DAK) di berbagai sektor infrastruktur fisik:

* DAK bidang pekerjaan umum: Rp 27,6 miliar.

* DAK fisik bidang jalan: Rp 20,8 miliar

* DAK bidang irigasi: Rp 7,4 miliar

* DAK fisik bidang food estate pertanian: Rp 8,2 miliar

* DAK bidang pangan lainnya: Rp 1 miliar

Mustopa menegaskan bahwa pemangkasan anggaran ini akan berdampak langsung pada pembangunan infrastruktur di Blora.

Menurutnya, dengan anggaran yang dikurangi, pembangunan jalan, perbaikan irigasi, serta pengelolaan sektor pertanian dan pangan akan mengalami hambatan.

Baca juga : Ketua DPRD Blora Targetkan Pembangunan Infrastruktur Jalan di Todanan Selesai Tahun 2026

“Dampaknya tentu besar, pembangunan infrastruktur fisik akan terhambat," kata politisi PKB tersebut.

Saat ini, pemerintah daerah masih mencari solusi untuk mengatasi pemangkasan tersebut agar proyek-proyek prioritas tetap bisa berjalan sesuai rencana. (Endah/IST


Post a Comment

0 Comments