INFOKU, BLORA – Berdasarkan penelitian dilapangan, kasus hewan ternak sapi terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) mulai melandai.
Sehingga, pasar hewan mulai dibuka
kembali untuk jual beli.
Meski demikian, Pemkab Blora masih tetap waspada dengan
memastikan sapi yang dijual sehat. Selain itu, tetap distribusikan vaksin.
Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Blora Ngaliman pada pers menyampaikan, sejak 1 Januari hingga 10 Februari tercatat ada 655 kasus PMK.
Baca juga : Dampak Wabah PMK, Blora Tutup Pasar Pon dan Pasar Pahing Randublatung
Dari jumlah tersebut, 421 ekor sapi berhasil sembuh,
sementara 51 ekor mati akibat PMK.
Tingginya angka kematian tersebut disebabkan oleh
lambatnya laporan dari para peternak.
“Saat dilaporkan, sapinya sudah meninggal atau sudah parah
baru dilaporkan. Itu yang menyebabkan banyak kasus kematian,” ungkapnya.
Dia juga mengungkapkan, saat ini kasus PMK mulai melandai.
Baca juga : Pasar Pon Buka Lagi Tapi Khusus Pedagang Klithikan
Pemkab sempat menutup beberapa pasar hewan serta melakukan sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan di area pasar untuk memutus rantai
penularan.
Kini, pasar hewan telah dibuka kembali dengan pengawasan
ketat.
“Pasar sudah dibuka, peternak bisa kembali berjualan,”
katanya.
Pasar telah dibuka pada Minggu (9/2) lalu.
Namun, untuk berjaga-jaga, pihaknya tetap memastikan sapi yang dibawa ke pasar harus dalam kondisi sehat.
Baca juga : H minus 1, Tim DP4 Blora Siap Terjun Periksa Kesehatan Hewan Kurban
Selain itu, pemkab juga masih mendistribusikan vaksin untuk sapi yang terjangkit dan belum terjangkit PMK. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment