INFOKU, BLORA - Kasus penipuan dengan modus janjikan masuk sebagai aparatur sipil negara (ASN) masih dalam penyelidikan Satreskrim Polres Blora.
Kepolisian telah gelar perkara sebelum
naik ke tingkat penyidikan, Senin lalu (3/2).
Adanya dugaan kemungkinan masih terdapat korban lain yang
tertipu, polisi akan lakukan pengembangan penyelidikan lebih lanjut.
Kasatreskrim Polres Blora AKP Selamet dalam keterangan pers melalui Kanit Satu Ipda Eko mengungkapkan, laporan yang dilayangkan korban penipuan masih dalam tahap penyelidikan.
Baca juga : Uang Rp 385 Juta Amblas, Seorang Ibu di Blora Tergiur Iming-Iming Anaknya Jadi PNS
Pihaknya belum sampai pada penyidikan. Saat ini, sedang
mendalami materi laporan dengan melakukan gelar perkara.
“Kami lakukan gelar Senin lalu dan kami kirimkan SP2HP (Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil
Penyelidikan) kepada pelapor,” ungkapnya.
Terkait pemanggilan saksi-saksi pada September lalu, tapi
baru dilanjutkan awal Februari ini, pihaknya menjelaskan karena pada akhir
tahun lalu petugas fokus menangani bentrok antar organisasi masyarakat (ormas).
Eko memastikan, penanganan kasus akan terus berlanjut
hingga tuntas.
Terkait dugaan adanya korban lain dengan kasus yang sama,
polisi akan mendalami dengan meminta klarifikasi pelapor dan terlapor.
Baca juga : Awas Ada Calo Bisa Diterima CASN, Semua Proses Tahapan Seleksi Melalui Sistem
“Selama ini masih berjalan, kami klarifikasi dulu.
Sepertinya hampir sama (Pelakunya),” katanya.
Sebelumnya, korban berinisial SIN mengungkapkan, selain
dirinya masih ada beberapa korban lain dengan modus yang sama. Namun, mereka
yang juga menjadi korban tidak melapor ke penegak hukum.
Dirinya juga yakin, bahwa penipu dengan modus menjanjikan
pekerjaan jadi ASN merupakan sindikat yang banyak memakan korban warga Blora.
Untuk diketahui, laporan kepolisian sudah dilayangkan pada
27 Agustus lalu.
Baca juga : Lagi ..... Kinasih Dilaporkan Kasus Penggelapan Usai Ditetapkan Tersangkan Penipuan CPNS
Polisi juga telah memanggil pelapor dan terlapor untuk
dimintai keterangan dan klarifikasi pada 6 September.
SIN berharap, polisi cepat menyelesaikan kasus yang merugikan korban ratusan juta tersebut. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment