INFOKU, BLORA – Utak-atik anggaran yang sudah
mulai disusun Pemkab Blora.
Hal itu akibat dampak kebijakan efisiensi pemerintah pusat.
Selain anggaran transfer pusat untuk Blora berkurang Rp 65
miliar, pemkab berencana efisiensi belanja di APBD senilai Rp 41 miliar.
Bupati minta segera lakukan percepatan perubahan anggaran,
hingga tunda kegiatan yang tidak mendesak.
“Untuk hal-hal yang tidak mendesak akan kami tunda. Untuk itu, saya minta segera dilakukan percepatan perubahan anggaran,” tandasnya dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional Kegiatan (POK) Senin (17/2).
Arief mengungkapkan, bahwa efisiensi anggaran tersebut
tidak boleh menghambat pembangunan infrastruktur.
“Kami akan mencari strategi dan alternatif lain, seperti
contohnya, pinjaman. Semua itu agar memenuhi keinginan masyarakat, khususnya
terkait infrastruktur tetap dapat ditangani. Jalan rusak yang sudah parah,
jembatan roboh, dan kebutuhan mendesak lainnya harus tetap menjadi prioritas,”
tegasnya.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Blora Komang Gede
Irawadi mengatakan, menindaklanjuti pemberlakuan efisiensi belanja pusat dan
daerah, pimpinan OPD, Camat, dan beberapa instansi lainnya telah diajak rapat
koordinasi.
“Hari ini kami kumpulkan untuk membahas tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD tahun ini,” ungkapnya.
Baca juga : Bantuan Keuangan untuk 128 Desa Seantero Blora Belum Bisa Dicairkan
Komang menyampaikan, besaran efisiensi dana alokasi umum
(DAU) dan dana alokasi khusus (DAK) yang berkurang untuk Blora sebesar Rp 65
miliar.
Selain itu, pemkab diperkirakan bakal mengambil kebijakan
efisiensi belanja APBD tahun ini sebesar Rp 41 miliar.
“Jadi totalnya adalah Rp 100 miliar lebih efisiensi (anggaran)
tersebut,” ungkapnya.
Pihaknya menegaskan, meski surat edaran dari Kementerian
Dalam Negeri (Kemendagri) belum turun karena menunggu pelantikan kepala daerah
20 Februari mendatang. Menurutnya, koordinasi penting dilakukan.
Sebab, pemkab ingin memastikan jumlah anggaran yang bisa
dipotong untuk efisiensi.
“Meski surat belum turun, harus sudah siapkan hitungannya
atau rencana efisiensinya,” ujarnya.
Tentu, beberapa OPD yang sudah dicanangkan anggarannya harus dikurangi.
Baca juga : Warga mengadu ke DPRD Ingin Sertifikat HGB, PT KAI Klaim Pemilik Aset
Namun, untuk dampaknya kepada pelaku usaha, menurut
Komang, belum diketahui.
“Kami berharap tidak menimbulkan efek yang negatif di kalangan pengusaha,” pungkasnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment