INFOKU,BLORA – Festival Blora “Se-Abad Pram” resmi dibuka oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, pada Kamis (6/2/2025), bertepatan dengan peringatan ulang tahun ke-100 Pramoedya Ananta Toer, sastrawan besar dunia yang lahir di Blora.
Pembukaan festival ini
dilaksanakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora dengan pemukulan gong dan
penyerahan buku karya Pramoedya AT oleh putrinya, Astuti, yang didampingi oleh
Aditya Ananta Toer (Ketua Yayasan Pramoedya Ananta Toer Foundation).
Bupati Blora, Arief
Rohman, menyatakan kebanggaannya atas terpilihnya Blora sebagai lokasi
kick off peringatan satu abad Pramoedya Ananta Toer.
“Selamat datang di Blora, Menteri Fadli Zon. Terima kasih sudah hadir membuka langsung Festival Blora Seabad Pram. Dengan adanya festival ini, semakin meneguhkan Blora sebagai inspirasi sastra dunia,” ujar Arief Rohman.
Festival ini
menjadi momen yang istimewa bagi dunia sastra, tidak hanya untuk Blora dan
Indonesia, tetapi juga dunia.
Pramoedya Ananta
Toer, dengan lebih dari 50 karya yang diterjemahkan ke 42 bahasa, telah
mengenalkan Blora kepada dunia melalui karya-karyanya seperti "Cerita dari
Blora" dan "Jejak Langkah".
Sementara Menteri
Fadli Zon juga menyampaikan kebahagiaannya dapat kembali hadir di Blora untuk
membuka festival ini.
Karena Blora tidak
hanya menjadi tempat kelahiran Pramoedya, tetapi juga tempat lahirnya tokoh
besar lainnya seperti Tirto Adi Suryo, bapak pers nasional.
“Saya sepakat
dengan Bupati Blora yang menginginkan Blora menjadi teras pengembangan budaya
nasional. Blora memiliki potensi budaya yang luar biasa, dari karnaval ekspresi
budaya hingga sastra yang begitu kaya. Ini perlu kita dukung bersama,” ujar
Fadli Zon.
Perayaan Se-Abad
Pramoedya ini digagas oleh Pramoedya Ananta Toer Foundation dan Komunitas
Beranda Rakyat Garuda.
Baca juga : Jalan Pramoedya Disepakati di Jalan Baru Agar Warga Tidak Repot Urus Administrasi
Festival yang
digelar di Blora dari 6 hingga 8 Februari 2025 ini akan menyelenggarakan
berbagai acara, seperti memorial lecture, diskusi, pameran cetak ulang buku,
screening film, pementasan teater, dan konser musik bertajuk “Anak Semua
Bangsa” yang menghadirkan musisi nasional, serta monolog oleh aktris teater
Happy Salma.
Dalhar Muhammadun,
Ketua Panitia Festival, mengungkapkan bahwa festival ini bukan sekadar perayaan
nostalgia, tetapi juga sebuah perjalanan panjang untuk menelusuri kembali jejak
Pramoedya Ananta Toer dalam lintasan waktu yang lebih luas.
“Ini adalah
perjalanan untuk kembali menelusuri jejak Pram selama satu tahun ke depan,”
kata Dalhar.
Setelah pembukaan
festival, acara dilanjutkan dengan pembukaan pameran di Gedung Blora Creatif
Space (BCS).
Menteri Fadli Zon
dan rombongan melanjutkan perjalanan dengan kereta kuda menuju BCS yang
berjarak sekitar 800 meter dari Pendopo Rumah Dinas Bupati.
Dengan digelarnya Festival Blora Se-Abad Pram, Blora semakin menunjukkan komitmennya untuk menjadi teras budaya nasional.
Baca juga : Nama Jalan Pramoedya di Blora Segera Terealisasi
Festival ini menjadi momentum penting untuk menghargai warisan budaya dan sastra Indonesia, serta memperkenalkan Blora sebagai pusat pengembangan budaya dan sastra dunia.(Setyorini/IST)
0 Comments
Post a Comment