INFOKU, BLORA – Nanpaknya ada pencemaran aliran sungai di sekitar wilayah irigasi pertanian warga, akibat Semburan lantung di Sumur Tua Kedinding.
Untuk mencegah pencemaran, DLH hingga Kvell Blora Energi telah
mengambil sampel dan melakukan uji lab, pastikan tidak
ada gas beracun dan mencegah aliran fluida masuk sungai.
Menurut Sukirno, Warga Dukuh Kedinding, Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, Blora mengungkapkan, air bercampur lumpur dan minyak mengalir sepanjang Kali Kedinding hingga Kali Sogo, yang tidak jauh dari lokasi.
Baca juga : Warga Sumber Kradenan Tidak Berdampak Kelangkaan Elpiji 3 kg
Pihaknya berharap ada penanganan agar tidak mencemari
lingkungan.
“Selain itu, saat awal menyembur menimbulkan bau
menyengat,” ungkapnya
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Blora, Istadi
mengungkapkan, telah melakukan peninjauan dengan petugas di lapangan kemarin
(14/2).
Ternyata pihak Kvell Blora Energi dan Pertamina sudah berada di lokasi untuk menangani
lantung yang mengalir.
“Kami sifatnya hanya pemantauan lingkungan,” katanya.
Dia mengatakan, hanya melakukan uji lab berupa kadar air
yang tercemar. Membandingkan di area hulu dengan hilir.
Menurutnya, pihak Kvell yang lebih berkompeten melakukan
uji lab.
Sebab mempunyai alat yang lebih canggih dan berstandar.
“Yang melakukan uji nanti pihak Kvell dengan lab yang sudah terakreditasi uji sampel migas,” terangnya.
Baca juga : DPRD Blora “BPE Jangan Hanya Andalkan Jasa Angkut Minyak”
Sementara itu, General Manager KSO KVELL Blora Energi,
Dedi Rinaldi mengungkapkan, untuk keselamatan bersama, sudah melakukan
pengukuran gas pada area kejadian dan hasilnya tidak terdapat gas H2S atau 0
ppm.
Selain itu melakukan penanggulangan dengan pembuatan jalur
manual menuju penampungan untuk mencegah aliran fluida masuk ke sungai.
“Kami melakukan koordinasi dengan para pemangku
kepentingan untuk penanganan aliran ini. Semua berfokus pada penanganan
bersama” ujarnya.
Dia memaparkan, aliran dari semburan lantung muncul di
dekat sumur Caluk – 01, berjarak kurang lebih 20 meter dan telah
dapat diatasi.
Sumur Caluk – 01 telah ditutup tahun 2017 dan masuk
kedalam area pengelolaan oleh KVELL Blora Energi melalui mekanisme Kerja Sama
Operasi sejak tahun 2023.
Sedangkan aliran pada sumur Kedinding-02 saat ini sedang
dalam tahap penanganan dan kondisi aliran dalam intensitas kecil.
Diketahui, selain semburan air bercampur minyak di dekat
sumur nomor 10 Kedinding pada Kamis (13/2), juga terjadi semburan lagi kemarin
(14/2) berlokasi di bawah lokasi semburan pertama.
Kasi Humas Polres Blora AKP
Gembong Widodo menjelaskan, semburan kedua merupakan jalur pipa tua yang sudah lama ditutup.
Semburan itu berada di daerah yang lebih rendah dari titik
sebelumnya.
“Jaraknya kurang lebih 40 meter dari lokasi awal. Itu
bukan letusan tapi bekas sumur,” tandasnya.
Baca juga : Proyek Bangunan di Cepu Catut Nama Badan Gizi Nasional, Dinilai Tanpa Izin
Gembong mengatakan, intensitas semburan kedua lebih kecil dari semburan pertama. Garis polisi telah dipasang untuk pengamanan sejak kamis (13/2). (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment