INFOKU,BLORA - Pemerintah Kabupaten Blora siap mendukung penuh berbagai kegiatan dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2025, termasuk dengan kesiapan menjadi tuan rumah peringatan HPN tingkat Jateng pada 15-16 Februari 2025 di Blora.
Hal itu disampaikan
Bupati Blora Dr. H. Arief Rohman saat menghadiri Tasyakuran Hari Pers Nasional
(HPN) yang digelar PWI Jawa Tengah di Gedung Pers Semarang, Senin (10/2/2025).
Bupati Blora Arief
Rohman juga mengajak insan pers mengimplementasikan nilai-nilai yang diwariskan
oleh wartawan sekaligus tokoh kebangkitan nasional Tirto Adhi Soerjo.
“Bapak Pers nasional Tirto Adhi Soerjo merupakan tokoh penting perkembangan pers nasional kelahiran Blora," ucapnya.
Baca juga : DPRD Blora Berharap Sinergitas Pers dan Pemerintah Tetap Terjaga
Bupati Blora Arief
Rohman mengatakan Tirto Adhi Soerjo telah meletakkan dasar pers yang berani,
kritis, dan tegas berpihak kepada kepentingan rakyat.
“Oleh karena itu,
kami berharap puncak HPN tingkat Jateng di Blora nanti menjadi momen bagi insan
pers untuk mengimplementasikan nilai-nilai yang diwariskan oleh beliau dalam
membangun dunia pers nasional," katanya.
Putra
Kelahiran Cepu
Tirto Adhi Soerjo
dengan nama Raden Mas Djokomono lahir di Cepu, Blora, Jawa Tengah, pada 1880
dan wafat pada usia muda di Batavia (Jakarta) pada 7 Desember 1918.
Tirto merupakan
wartawan sekaligus tokoh kebangkitan nasional Indonesia dan dikenal pula
sebagai perintis persuratkabaran dan kewartawanan nasional Indonesia.
Pada acara sama, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah Amir Machmud NS mengingatkan betapa perkembangan media dan dunia kewartawanan tengah dalam tekanan artificial intelligence (AI), yang memaksa media beradaptasi dengan realitas AI secara intens.
Baca juga : "PERS & Korupsi" Opini Pimpred tabloid INFOKU
“Dalam dialog
rektor yang kami gelar 5 Februari lalu, kesimpulan yang bisa kami simak adalah
AI bukanlah hal berisiko, tapi menjadi pendukung yang akan membedakan produk
kewartawanan. Tapi sesungguhnya produk, kualitas, etika, konsistensi untuk
merawat seni berjurnalistik inilah yang menjadi tantangan bagi pers dan
pengelola media di tengah era AI,'' jelas Amir Machmud NS, dikutip dari
antarajateng.
Amir yang juga
mengajar Jurnalistik di sejumlah perguruan tinggi itu menyebut realitas
jurnalistik saat ini mengkhawatirkan karena cenderung mengabaikan etika
jurnalistik.
Persoalan-persoalan
yang berkait dengan standar produk, perilaku dan kualitas kompetensi akan terus
menjadi tantangan bagi organisasi profesi seperti PWI untuk menjadikan literasi
etika sebagai pegangan.
Itu sebabnya etika berjurnalistik dan tujuan dalam bermedia sesuai kaidah Kode Etik Jurnalistik harus benar-benar dipraktikkan oleh wartawan dan pengelola media dalam keseharian.
Baca juga : Mengapa Orang Cepu Blora Dilarang Naik Gunung Lawu, inilah Ceritanya
Sebelumnya, ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas semua lini yang ikut menyukseskan HPN tingkat Jateng.
Dia berharap, penyelenggaraan HPN tahun 2025 menjadi kenduri pewarta yang paling baik selama penyelenggaraan HPN. (Endah)
0 Comments
Post a Comment