INFOKU, BLORA – Akibat luapan air Sungai Sogo menyebabkan 30 rumah di Desa Wado, Kecamatan Kedungtuban terendam banjir.
Selain itu, potensi hujan lebat masih
mengintai, berpotensi meningkatnya debit air Bengawan Solo.
Hingga sore kemarin (26/2), kondisi tinggi muka air (TMA) Cepu tercatat siaga
kuning, tapi cenderung surut.
Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora Agung Triyono menyampaikan, banjir di Desa Wado menyebabkan 30 rumah tergenang air setinggi 100 sentimeter.
Baca juga : Banjir Luapan Kali Wulung, Rendam 161 Rumah & 53 hektare Sawah
Banjir tersebut bukan luapan dari Bengawan Solo, melainkan limpasan air Sungai Sogo yang tidak
mampu menampung debit air hujan.
“Banjir terjadi akibat hujan deras dengan durasi lama,
sebabkan air meluap masuk permukiman warga,” ungkapnya.
Triyono menyampaikan, hingga sore kemarin banjir yang
melanda rumah warga sudah berangsur surut.
Sementara, untuk status TMA Bengawan Solo yang melintasi Kecamatan Kradenan, Kedungtuban, dan Cepu siaga kuning sore kemarin (26/2), namun cenderung surut.
Baca juga : Ditarget Selesai Akhir Juni, Bupati Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo
“Untuk sungai Bengawan Solo siaga kuning, per sore ini
cenderung surut,” ungkapnya.
Dia mengatakan, wilayah hulu bengawan di daerah Ngawi, Solo, dan Sragen hujan lebat
sore kamrin (26/2).
Hal itu, bisa menjadi kemungkinan debit air bengawan naik.
Namun, untuk wilayah Blora belum diketahui bakal terjadi
hujan lebat kedepannya, namun sore ini terjadi hujan lebat.
“Belum ada info (dari BMKG) untuk wilayah
Blora apakah akan terjadi hujan lebat lagi,” ungkapnya.
Triyono menambahkan, naiknya air Bengawan Solo juga menyebabkan beberapa titik longsoran.
Baca juga : Penumpang Bus di Terminal Cepu Melonjak, Akibat Jalur KA Jatim-Jateng Lumpuh Banjir
Pihaknya hingga sore kemarin masih melakukan pendataan lokasi
mana saja yang terdampak.
“Kami masih melakukan inventarisasi titik yang longsor akibat naiknya air bengawan,” tutupnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment