INFOKU, BLORA – Nampaknya Pemkab Blora tidak berfokus pada lembaga keuangan untuk rencana pinjaman daerah Rp 215 miliar.
Sebab, ada skema lain yang membolehkan pinjaman daerah bisa dari non-bank.
Beberapa opsi mulai diperhitungkan, termasuk bunga kredit yang paling kecil.
Pemkab bakal mulai menjaring instansi yang menawarkan pinjaman.
Baca juga : Mengapa Bupati Blora Cari Hutang, Inilah Alasannya
Plt Kepala Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (BPPKAD) Blora Susi Widyorini pada pers menerangkan, pagu anggaran pinjaman daerah sudah dipasang di APBD 2025.
Selanjutnya, pemkab bakal mengadakan penjaringan instansi
yang menawarkan pinjaman.
“Pinjaman daerah sudah kami pasang, nanti ada beauty
contest (masing-masing instansi akan dipilih yang paling menguntungkan
pemkab),” jelasnya.
Widyorini melanjutkan, beberapa poin yang akan diperhitungkan dalam memilih pinjaman daerah yakni instansi dengan bunga kredit paling rendah dan menguntungkan.
Baca juga : Usulan Utang Bank Rp 215 Miliar Pemkab Blora Belum Final, Masih Butuh Pembahasan DPRD
“Januari ini akan segera kami lakukan,” katanya.
Pihaknya menegaskan, pemkab tidak terpaku pada lembaga
keuangan bank.
Sebab, nomenklatur baru
dari kementerian keuangan untuk pinjaman daerah juga bisa berasal dari
non-bank.
“Semua kami tawari, karena ada beberapa skema pembiayaan
baru dari kementerian keuangan, sekarang ada banyak,” katanya.
Ia mencontohkan, di bawah Kementerian Keuangan ada PT
Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI), juga menawarkan pinjaman dari pemerintah pusat.
Selain itu, pihaknya mengaku sudah ada sosialisasi dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) yang menawarkan semacam pembiayaan.
“Mereka juga menawarkan semacam pembiayaan, skema pembaiayaan
dikembangakn terus ini menarik,” ungkapnya.
Widyorini menegaskan, semua yang mengikuti beauty
contest pinjaman daerah bakal mendapat porsi yang sama untuk
memaparkan materi.
Tentu, pemkab bakal mempertimbangkan yang paling relevan dan
menguntungkan bagi daerah.
“(Pinjaman) dengan bunga yang paling minim dan dengan
skema pembayaran yang paling ringan,” tandasnya.
Baca juga : Andalkan DBH, Pemkab Blora Optimis Bayar Utang Rp 150 Miliar dalam 2 tahun
Ditanya terkait bunga kredit yang bakal dipatok untuk
pinjaman daerah. Pihaknya tidak bisa memastikan.
Sebab, perlu melihat kondisi pasar dan alat ukur fiskal
yang lain.
“Tidak bisa dipatok bunga harus berapa, nanti melihat
kondisi pasar juga, kami bandingkan dengan deposito dan sebagainya,”
pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua DPRD Blora Mustopa menjelaskan, pinjaman daerah telah disepakati bersama dengan nominal Rp 215 miliar. Dana pinjaman tersebut rencana digunakan untuk pembangunan infrastruktur jalan. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment