Awas Banyak Pohon Rawan Roboh di Jalan Provinsi Blora

INFOKU, BLORA – Keadaan ini sangat meresahkan pengguna jalan karena pepohonan di sepanjang jalan provinsi di Blora rawan roboh

foto : IST  

Laporan warga pun telah dilayangkan, namun belum ada tanggapan.

Hariyanto, Warga Desa Kedungtuban mempertanyakan alasan pemerintah tidak segera melakukan pemotongan dan evakuasi pohon-pohon yang rawan tumbang di ruas jalan Kedungtuban.

“Saya yakin sudah ada pemetaan wilayah. Mana saja daerah yang rawan, termasuk soal pohon tumbang," katanya.

Menurutnya, warga sebenarnya ingin melakukan penebangan, namun takut menyalahi aturan.

Baca juga : Banyak Perempuan Kehilangan Pekerjaan, Penyebab Meningkatnya Pengangguran di Blora

Di lain sisi, jika tidak segera ada tindakan, pohon-pohon yang sudah kering bisa roboh.

“Kalau sudah tumbang menimpa warga, lalu siapa yang tanggung jawab?" ujarnya.

Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora Agung Triyono membenarkan, jika banyak pohon di jalur provinsi yang rawan roboh.

Meliputi ruas Jalan Cepu, Kedungtuban, Randublatung, dan Jati. Terlebih saat ini musim penghujan, dikhawatirkan roboh menimpa pengendara.

“Tapi untuk tahun kemarin belum ada laporan masuk pohon yang menimpa pengendara,” katanya.

Tri mengungkapkan, pihaknya tidak mempunyai kewenangan untuk melakukan penebangan.

Hanya saja, jika ada kejadian pohon tumbang, tim TRC melakukan pembersihan. Pihaknya juga berharap segera ada tindakan untuk mengantisipasi pohon roboh di tepian jalan.

Kepala Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, Sri Lestari Indajani, sudah berkirim surat kepada sejumlah dinas untuk menebang pohon yang rawan roboh.

Baca juga : Terkendala Anggaran, Suporter Sambat Nasib Persikaba Blora Tidak Jelas

Beberapa sudah ada pengecekan di lapangan, namun belum ada proses eksekusi dari pemerintah.

“Kami sudah melayangkan ke OPD kabupaten, dan sudah di cek lapangan. Namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut. Termasuk kami berkirim surat ke DPU provinsi yang di Bangkle," tandasnya. (Endah/IST


Post a Comment

0 Comments