INFOKU, BLORA- Pada Januari pencairan tahap pertama Dana Biaya Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) tahun ini sebanyak Rp 105,1 Miliar.
Jenjang PAUD, SD dan SMP berharap penuh
pada dana transfer dari pusat tersebut.
Sebab, belum ada kebijakan BOS Pendamping dari pemerintah daerah.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Nuril Huda
mengungkapkan, sekolah negeri maupun swasta yang
sudah terdaftar memperoleh BOSP.
Untuk tahun ini nilainya Rp 105,1 miliar, tahap pertama dicairkan bulan ini.
Baca juga : Bupati Blora Awali Program Makan Bergizi Gratis di SMPN 6 Blora
“Untuk waktu pastinya kapan, kami belum tahu. Yang jelas
bulan ini kalau tidak ada kendala teknis,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, dana yang bersumber dari pemerintah pusat
itu dibagi tiga tingkatan sekolah. Yakni jenjang PAUD sebesar Rp 16,7 miliar,
SD sebesar Rp 56,6 miliar, dan SMP sebesar Rp 31,7 miliar.
“Pencairan semester pertama 50 persen, semester kedua 50
persen,” jelasnya.
Nuril berharap, bantuan dari
pemerintah pusat tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik untuk operasional dan menunjang pembelajaran.
Baca juga : Di Usia 57 tahun Seorang Guru dari 753 PPPK Formasi Guru Blora Resmi Dilantik
Selain itu, juga tidak ada pungli yang
dilakukan kepada wali murid.
“Semoga tidak ada istilah pungli, karena sudah banyak
bantuan dari pemerintah,” ungkapnya.
Sementara Ketua MKKS SMP Abdul
Rozaq menerangkan, dana tersebut diperoleh saat sekolah melakukan pengisian
melalui aplikasi ARKAS.
Setiap siswa diperkirakan memperoleh kisaran Rp 1 juta lebih.
“Untuk sekolah sudah mengisi semua,informasinya dicairkan
Januari,” katanya.
Rozaq mengungkapkan, BOSP masih menjadi dana satu-satunya
untuk operasional sekolah bagi SMP di Blora.
Baca juga : Terhadap Masalah Kekerasan Dalam Pendidikan, Agar Guru Tidak Menjadi Terpidana
Menurutnya, bisa saja pemkab memberlakukan kebijakan BOS
Pendamping atau BOSDA. Tentu hal tersebut membutuhkan
kebijakan dengan melihat anggaran yang
dimiliki daerah.
“Kalau dulu 2015 pernah ada kebijakan Bosda, tergantung pada anggaran yang dimiliki daerah,” katanya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment