INFOKU, BLORA – Saat ini kasus demam berdarah dengue (DBD) di Blora mengalami peningkatan, akibatnya berimbas pada tingginya permintaan darah.
Dalam tiga bulan terakhir, permintaan darah tiap bulannya
meningkat sampai 40 persen.
Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora
mencatat hingga 30 November 2024 ada 347 kasus DBD dengan sembilan korban
meninggal dunia.
Tingginya angka DBD itulah yang turut memicu kenaikan permintaan darah.
Baca juga : Banyak Infrastruktur Rusak Akibat Curah Hujan Tinggi
Kepala Palang Merah Indonesia
(PMI) Blora Sutikno Slamet menyebut, permintaan stok darah meningkat drastis sejak tiga bulan
terakhir.
Dari yang semula rerata bulanan hanya 1.000 kantong darah.
Kemudian, bertambah 400 kantong tiap bulannya.
“Biasanya permintaan 1.000 kantong per bulan. Tapi karena musim hujan dan banyak pasien DBD,
permintaan meningkat menjadi 1.400 kantong per bulan,” ungkapnya.
Meski begitu, PMI Blora masih
mampu memenuhi kebutuhan stok darah berkat dukungan komunitas relawan pendonor
yang baru berusia tiga tahun.
“Alhamdulillah, berkat komunitas relawan, kami bisa melayani permintaan. Harapannya, lebih banyak yang bergabung tahun depan,” ujar Sutikno.
Baca juga : BKM Kelurahan Cepu Diduga Potong Dana Bansos, Rp 30 Ribu dari Sebanyak 1.200 KPM
Dia juga mengimbau masyarakat untuk aktif mendonorkan
darah, terutama di musim penghujan.
Hal ini guna membantu pasien DBD yang membutuhkan
transfusi darah.
PMI Blora terus berupaya menjaga ketersediaan stok darah demi memenuhi kebutuhan yang terus meningkat. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment