INFOKU, BLORA – Kreatifitas dilakukan para-guru di Kecamatan Jati sangat dalam olah seni peran ketoprak.
Layaknya pertunjukan teater, mereka melakonkan cerita Kebo Mercuet Gugur.
Lengkap dengan atribut yang
melekat menambah pertunjukan atau pentas seni lebih atraktif.
Salah satu guru SDN 3 Selogender
Muji Hartono mengungkapkan, pemilihan lakon Kebo
Mercuet Gugur merupakan kesepakatan perkumpulan guru di
Kecamatan Jati.
Butuh tiga minggu latihan untuk memadukan alur cerita dengan karakter yang dibawakan masing-masing guru.
“Kegiatan itu pun dilakukan setiap pulang sekolah, seusai pembelajaran,” ungkapnya pada pers.
Muji mengatakan, ada 30 guru dari berbagai mapel yang
turut terlibat.
Ditambah sepuluh siswa sebagai penambah lakon yang
diperagakan.
Pihaknya mengaku bakal terus melanjutkan dan melestarikan
budaya yang telah turun temurun.
“Mungkin nanti satu bulan sekali kami latihan, ke depan
agar bisa tampil kembali,” kata Muji.
Menurutnya, guru-guru yang melakonkan karakter di seni
ketoprak itu selain mengembangkan kesenian lokal, juga sebagai sarana hiburan.
Baca juga : Terhadap Masalah Kekerasan Dalam Pendidikan, Agar Guru Tidak Menjadi Terpidana
“Memang sibuk dengan kegiatan belajar mengajar, tapi itu
juga sebagai sarana hiburan kami,” bebernya.
Kegiatan tersebut bertujuan memperkuat solidaritas dan
kesadaran akan pentingnya peran guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Acara ini juga sebagai bentuk rasa syukur atas dedikasi
dan pengabdian guru-guru di Indonesia.
Apresiasi Bupati Blora
Perlu diketahui, pagelaran seni ketoprak itu digelar di
aula kantor Koordinator Wilayah Bidan Pendidikan (Korwil Bidik) Kecamatan Jati
dalam rangka Hari Guru Nasional dan HUT ke-79 Persatuan Guru Republik Indonesia
(PGRI).
Terpisah, Bupati Blora Arief Rohman berharap kesenian ketoprak para pendidik
yang diberi nama Dwija Jati Budaya itu, ke depannya bisa menghibur dan
berkelanjutan.
“Nanti kami lihat, kalau bagus ya bisa diundang ke
pendapa,” jelas Bupati.
Bupati juga mengapresiasi kegiatan yang telah dilaksanakan
para guru-guru tersebut.
Menurutnya, baru kali pertama ada kesenian ketoprak yang
diperankan oleh para guru di Kecamatan Jati.
Tentunya menandakan, bahwa Kecamatan Jati ini sangat
peduli dengan kesenian dan kebudayaan
“Insyaallah, nanti kami akan mendukung upaya pelestarian
ini. Apalagi yang lain ini kepala sekolah guru-guru, tentunya ini juga
memberikan pembelajaran pada murid didiknya,” terangnya.
Baca juga : Di Usia 57 tahun Seorang Guru dari 753 PPPK Formasi Guru Blora Resmi Dilantik
Bupati menambahkan, pelestarian kebudayaan ketoprak harus
terus dilakukan.
Sehingga, seni budaya di Blora, khususnya di Kecamatan Jati ini terus lestari. Hal itu menunjukkan komitmen para guru di Kecamatan jati selalu memberikan contoh untuk murid-murid lewat pagelaran kesenian ini.
“Luar biasa ini bapak ibu guru berkenan melestarikan kebudayaan dengan main ketoprak,” pungkasnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment