INFOKU, BLORA – Usai Pegelaran Pilkada Blora tampak iklim investasi di Blora mulai menggeliat.
Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) mencatat, setidaknya ada 6 investor skala menengah ke atas komitmen menanamkan
modalnya di Blora.
Hal itu menjadi angin segar bagi pertumbuhan ekonomi Kota Jati.
Kepala DPMPTSP Blora Bondan Arsiyanti memaparkan, setiap pelaku usaha dengan skala menengah ke atas selalu dimintai komitmen.
Baca juga : DPRD Setujui Pemkab Blora Akan Pinjam Rp 215 Miliar
Dengan melengkapi Letter Of Interest (LOI), dokumen itu
sebagai komitmen atau kesepakatan antara pemkab dengan
investor.
“Kami agendakan tanda tangan LOI, tahun ini kami mencatat
ada 6 Investor,” ujarnya.
Arsiyanti menerangkan, enam investor tersebut merupakan
penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Meliputi sektor properti yakni pembangunan perumahan di
Cepu Asri, sektor kesehatan yang akan membangun rumah sakit di depan batalyon
410, Pentawira dengan program pengolahan kapur, dan energi bukit delima.
“Untuk yang terkahir ini di sektor pengolahan limbah dari migas,” ungkapnya.
Baca juga : LBH Semarang Dampingi Warga Jurangjero, Tegaskan Pejuang Lingkungan Tidak Bisa Dipidana
Pihaknya berharap, penanaman modal di Kota Sate itu
berjalan dengan baik.
Pihaknya yakin bisa menumbuhkan iklim investasi di daerah.
Sebab, para investor sudah berkomitmen untuk melanjutkan
investasi.
“Mudah mudahan berjalan baik, mereka terus melanjutkan
komitmennya,” ungkapnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Blora Mahbub Djunaidi mengatakan, beberapa nama investor yang tertarik
menanamkan modalnya di Blora sudah dikantongi pemkab.
Hal itu merupakan langkah baik untuk mengembangkan daerah.
“Sudah ada nama-nama investor yang komitmen tanamkan modal
di Blora,” ujarnya.
Mahbub menegaskan, pemkab sedang serius berusaha menarik investor menanamkan modal.
Baca juga : Agendakan Rekonsiliasi Usai Raih Kemenangan, Prioritas Pertama Paslon Asri
Beberapa usaha yang dilakukan seperti merevisi perda
rencana tata ruang wilayah (RTRW) agar lebih adaptif bagi investor.
“Ada beberapa (isi di dalam Perda RTRW) yang harus kami sempurnakan, mensinergikan untuk memaksimalkan kawasan industri, ini juga sudah ada beberapa yang tertarik,” tandasnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment