INFOKU, BLORA – Sampai berita ini ditulis, lahan warga Ngrawoh yang terdampak Bendungan Karangnongko, masih belum mendapat kejelasan, walau sudah ada Pematokan.
Mereka mendesak agar segera mendapatkan kepastian pembebasan lahan dari mega proyek Bendungan
Karangnongko.
Saat ini, lima desa di wilayah Blora masih stagnan, belum
ada perkembangan. Kepala Desa (Kades) Ngrawoh, Kecamatan Kradenan Purwondo
mengungkapkan, warga diminta untuk memasang patok di lahan yang terdampak
proyek.
Hal itu dilakukan sebelum lebaran, namun hingga kini belum
ada kepastian.
Baca juga : Ada 5 Temuan BPK yang Rentan Korupsi, KPK Datangi Blora
“Setelah itu kok tidak ada tindak lanjut lagi, diam lagi,”
ujarnya. Purwondo mengatakan, pematokan tersebut atas perintah Balai Besar
Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.
Menurutnya, warga yang terdampak saat ini butuh
mendapatkan kepastian.
“Sesegera mungkin warga terdampak berharap ada kepastian
dari pemerintah,” ujarnya.
Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Blora Surat menegaskan, pembangunan proyek Bendungan
Karangnongko di sebagian wilayah blora masih belum ada perkembangan.
Masih berproses terkait permohonan tindak lanjut pembebasan lahan desa yang terdampak.
“Masih stagnan, masih berproses terkait pemohonan, sudah
berkirim ke BPN (badan pertanahan nasional) membentuk tim panitia
pelaksana pengadaan. Tapi, saya belum tahu SP-nya sudah turun atau belum,”
katanya.
Surat menjelaskan, pihaknya dan juga warga sebenarnya
ingin agar proses pembebasan lahan ada kejelasan, sehingga warga mendapat
kepastian.
“Secepatnya kalau BPN-nya siap, tahun ini sudah berproses
juga harapannya,” terangnya.
Sementara Camat Kradenan
Tarkun juga menyampaikan, masih belum terdapat perkembangan mutakhir lima desa
terdampak Bendungan Karangnongko.
Baca juga : FBS Menduga ada Pajak Sumur Minyak Plantungan Masuk Kantor Pelayanan Pajak Blora
“Sosialisasi terakhir untuk tahun ini sudah lama,” katanya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment