INFOKU, BLORA - Pada data yang di dapat jumlah penyerapan pupuk subsidi hingga Agustus lalu, sebanyak 35.557 ton urea dan pupuk NPK sebanyak 25.108 ton.
Saat penyerapan tersebut, masih terdapat petani yang mengeluh kesulitan mengakses pupuk subsidi.
Hal ini disebabkan tidak memiliki kartu tani, jadi persoalan yang serius bagi para petani.
Padahal sudah masuk dalam sistem elektronik rencana
definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK).
“Cara mendapatkannya masih sulit. Seharusnya tidak usah pakai kartu tani atau bagaimana, pupuk bisa langsung sampai kepada tangan petani,” ungkap Waris salah satu petani asal Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan pada pers.
Baca juga : Sewa Lahan Taman Mustika Belum Jelas, PT KAI Tunggu Audiensi Pemkab Blora
Waris mengungkapkan, padahal beberapa kelompok taninya
sudah terdaftar di e-RDKK.
Sementara, kartu tani jumlahnya terbatas.
Pihaknya mengaku sempat konfirmasi di kantor Balai
Penyuluh Pertanian (BPP) dan BRI, namun saat ini
tidak mengeluarkan kartu lagi.
“Katanya sudah tidak mengeluarkan kartu tani. Jadi, tidak
bisa dapat pupuk, terus juga dibebani transaksi pakai BRIMO,” ujar petani yang juga tergabung dalam Serikat Lidah
Tani Blora tersebut.
Waris berharap agar penyerapan pupuk dimudahkan, juga
berharap pemkab ikut dalam menstabilkan harga saat panen.
Agar hasil jerih payah petani menanam bisa dirasakan.
Baca juga : Tahun 2025 Targetkan Rp 2,2 Triliun pada Pendapatan Daerah Kabupaten Blora
“Harapannya pemerintah ikut di dalamnya, agar harga dari petani
itu tidak jatuh,” jelasnya.
Hanya Dengan KTP
Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana Dinas Pangan,
Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP4) Blora Sukandar pada
pers mengatakan, petani bisa menyerap pupuk subsidi tanpa menggunakan kartu
tani.
Kebijakan terbaru bisa langsung menggunakan KTP, dengan catatan petani terdaftar di dalam e-RDKK.
Kebijakan tersebut untuk mempermudah akses petani yang tidak punya kartu tani.
“Tanpa kartu tani bisa menyerap pupuk subsidi dengan
menunjukan KTP, dengan catatan masuk e-RDKK,” ungkapnya.
Baca juga : Rencana Kenaikkan NJOP, Bakal Diterapkan Tahun Depan
Dia menjelaskan, dari data yang dikumpulkan hingga akhir
Agustus lalu, tercatat pupuk urea terserap 35.557 ton, sementara untuk NPK
25.108 ton terserap.
Jumlah tersebut sudah termasuk tambahan pupuk untuk tahun
ini.
“Diserap mulai Januari, masing-masing wilayah berbeda
musim tanam,” jelasnya.
Pihaknya mengatakan, sebagai bentuk pengawasan di
lapangan, bulan ini bakal ada monitoring kepada kios penyalur pupuk
lengkap (KPL).
“Ini akan ada pemeriksaan dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) untuk para KPL,” tutupnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment