Inilah yang dibangun DPUPR Blora terkait Saluran Irigasi dalam 7 bulan

INFOKU, BLORA  - Tidak hanya jalan, infrastruktur perairan juga penting untuk penunjang kehidupan sehari-hari masyarakat. 

Foto : IST   

Terutama masyarakat Blora yang mayoritas adalah petani.

Karena itu, Pemkab Blora melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) benahi saluran irigasi.

Tercatat dalam satu semester awal 2024, DPUPR Blora benahi saluran irigasi, embung, dan sistem pengendali banjir.

Setidaknya, ada tujuh saluran atau jaringan irigasi yang sudah dibentuk.

Baca juga : Ada 5 Temuan BPK yang Rentan Korupsi, KPK Datangi Blora

Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Blora Surat menyebut, untuk pembangunan jaringan irigasi, hingga semester 1 ini sudah ada tujuh paket dikerjakan. Dan, diperkirakan berakhir pada Agustus nanti.

Tujuh itu saluran irigasi Palon, Kemloko, Wuni, Gabus, Pelem, Pelemsengir, Jurangjero,” jelasnya.

tujuh pengerjaan jaringan irigasi itu dilakukan secara beton dari yang semula hanya tanah.

Selain itu, ada pembangunan jaringan irigasi pada semester dua nanti. Juga ada pengerjaan rehabilitasi embung.

Pengerjaan dan rehabilitasi embung digunakan untuk memfasilitasi persediaan air baku guna kebutuhan pertanian hingga pengendalian banjir.

Baca juga : Jalan Kepoh Rusak Lagi, Pemadatan Tahun Lalu Tak Cukup Kuat

Embung yang dibangun meliputi embung Kelurahan Kunduran, embung Nglebok Cepu, embung Desa Gedangdowo Jepon, dan embung Pangkat Purwosari,” ucapnya. Lalu, ada pembangunan pengendali banjir di tiga lokasi. Yakni, satu di Cepu dan dua di Kunduran.

Sedang yang lain, ada yang sifatnya pembangunan lanjutan dan baru.

“Di Kunduran, kami menyelesaikan proses pembangunannya. Ini jadi sistem pengendali banjir Kunduran yang sejak empat tahun lalu banjir. Kami coba permanenkan dengan dibeton, yang semula hanya tanah. Biar kuat dan fungsi optimal,” terangnya.

Sementara, pembangunan infrastruktur pengendali banjir lain yang juga di Kunduran berlangsung di Sonokidul.

Wilayah tersebut semula kerap banjir lantaran ada limpasan air yang tak kunjung bisa dialirkan.

“Ini nanti dari desa dialirkan ke sungai Lusi. Buat sudetan,” tambahnya.

Baca juga : APBD P Terbatas, Akhirnya SDN Sendanggayam Bakal Diperbaiki Tahun Depan

Yang terakhir adalah sistem pengendali banjir di Kecamatan Cepu. Di antaranya yakni di wilayah Balon yang semula longsor.

“Kami tangani lokasi yang kemarin terdampak longsor di Balon. Kemudian, ada permukiman terdampak. Sementara, kami tangani. Bronjong. Kemudian, juga yang ke arah Tuk Buntung. Ada talud ambrol. Kami perbaiki,” pungkasnya. (Endah/IST


Post a Comment

0 Comments