INFOKU, BLORA – Sungguh malang nasib menimpa salah satu keluarga di Kecamatan Ngawen.
Bagaimana tidak, bayi laki-laki yang baru
dilahirkan secara normal pada 31 Agustus oleh seorang Ibu berinisial S itu meninggal dunia pada 5 September.
Ada dugaan karena kelalaian perawatan
dari RSUD R. Soetijono Blora.
Dalam pantauan wartawan, tubuh bayi
tersebut terdapat luka bakar di bagian perut hingga pinggang.
Baca juga : Ada 5 Temuan BPK yang Rentan Korupsi, KPK Datangi Blora
Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan
Keperawatan RSUD R. Soetijono Blora Nanang Anacardia dalam keterangan pada pers
mengatakan, pihaknya akui ada permasalahan tersebut.
Dia menjelaskan, kronologi peristiwa itu.
“Awalnya, pasien atau bayi tersebut
lahir 31 Agustus pada sore hari. Lalu, setelah dicek, kondisi bayi dinyatakan
kurang menguntungkan. Selanjutnya, dibawa ke Dokter Spesialis Anak untuk
diterapi. Namun, kondisinya masih kritis dan
ditransfer ke ruangan NICU (Neonatal Intensive
Care Unit) dan PICU (Pediatric Intensive Care Unit)," ujarnya, Kamis
(12/9).
Selanjutnya, pihaknya mengklaim, dalam
proses pemindahan ke ruang kritis dan penaruhan di inkubator telah disetujui
oleh keluarga.
“Karena bayi tersebut kesulitan pada
saluran pernafasan. Lalu, kami gunakan alat bantu pernafasan," terangnya.
Baca juga : FBS Menduga ada Pajak Sumur Minyak Plantungan Masuk Kantor Pelayanan Pajak Blora
Kemudian, pada 2-3 September, kondisi
bayi semakin memburuk. Lalu, dikonsultasikan lagi ke Dokter Spesialis Anak.
“Setelah itu, dipasanglah ventilator. Kondisi memburuk, tidak bisa diinfus. Akhirnya,
bayi dinyatakan meninggal pada 5 September pagi,’’
ujarnya.
Sementara itu, saat ditanya terkait luka bakar yang terdapat pada tubuh bayi, Direktur
RSUD R. Soetijono Blora Puji Basuki masih belum memastikan penyebabnya, karena
masih perlu investigasi.
Perawat Ditindak
“Jadi, kami masih belum bisa
memastikan. Tim audit masih melakukan investigasi. Kami belum bisa melaporkan
hasilnya," jelasnya.
Dia juga mengatakan, terkait perawat
yang diduga melakukan kelalaian sudah dipindahtugaskan.
Baca juga : Jalan Kepoh Rusak Lagi, Pemadatan Tahun Lalu Tak Cukup Kuat
“Sudah dipindah kemarin ke Dinas
Kesehatan. Untuk evaluasi dan memudahkan kami investigasi," ujarnya.
Selain itu, ia akui pihaknya telah
memberikan akomodasi berupa tali asih kepada keluarga yang berduka.
“Bukan kompensasi. Hanya tali asih
saja. Karena kami ikut turut berduka cita," ucapnya.
Sampai berita ini diberitakan, keluarga korban masih belum bisa memberikan pendapat karena sedang berduka. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment