INFOKU, BLORA - Tingkat partisipasi pemilih dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Blora diharapkan tidak sampai kalah dibanding pada pemilihan umum presiden (Pilpres) dan pemilu legislatif (Pileg).
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Blora berupaya mencari
formulasi tepat agar tingkat partisipasi pemilih di pilkada 2024 bisa meningkat.
Komisioner KPU Blora Ahmad Solikin mengungkapkan, tingkat
partisipasi pemilih di Blora pada pilpres dan pileg 14 Februari 2024 mencapai
sebesar 83,8 persen dari jumlah pemilih tetap sebanyak 704.285 orang.
Jumlah tersebut lebih tinggi dibanding rata-rata nasional sebesar 82 persen.
Baca juga : Disdik Blora Masih Bungkam Terkait Plafon SDN Sendanggayam yang Ambrol
“Kami berharap paling tidak prosentasi partisipasi
pemilih dalam pilkada Blora 27 November 2024 sama seperti pilpres. Kalaupun
turun, tidak signifikan,’’ ujarnya dalam Rapat Kerja KPU Blora bersama
stakeholder terkait pembahasan materi, bentuk, strategi dan sasaran sosialisasi
pemilihan serentak tahun 2024 di De Garden, Tunjungan, Kamis (8/8/2024.
Rapat kerja menghadirkan sejumlah pengurus organisasi
keagamaan dan kemasyarakatan, organisasi kemahasiswaan, komunitas adat,
komunitas difabel dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Solikin menyebutkan, ada sejumlah tantangan yang dihadapi
dalam mempertahankan tingkat partisipasi pemilih di pilkada tersebut.
Baca juga : FBS Menduga ada Pajak Sumur Minyak Plantungan Masuk Kantor Pelayanan Pajak Blora
Di antaranya, potensi kejenuhan pemilih lantaran rentang
waktu pilpres dan pilkada relatif berdekatan.
Komisioner KPU Blora Ahmad Mustakim menambahkan, dari
data tingkat partisipasi pemilih di pemilu sebelumnya, terdapat kecenderungan
tingkat partisipasi pemilih di pilkada menurun dibanding pilpres.
Di tahun 2020, tingkat partisipasi pemilih di pilkada Blora sebesar 77,6 persen, sedangkan di pilpres 2019 sebesar 80.3 persen.(Endah)
0 Comments
Post a Comment