INFOKU, BLORA – Ternyata anggaran Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blora tahun ini belum bisa dimaksimalkan pada renovasi sekolah.
Hal ini karena, separo
anggaran pendidikan dipakai untuk gaji dan tunjangan guru.
Kurang lebih, 75
persen APBD yang dipatok disdik sudah tersalurkan untuk gaji guru.
Kepala Disdik Blora Sunaryo
menjelaskan, anggaran disdik tahun ini sebanyak Rp 815 miliar.
Baca juga : Lebih 500 Paket PBJ tanpa Tender, Laskar Blora Tuding Disdik Bagi-Bagi Proyek
Sebanyak 75 persen
anggaran pendidikan dialokasikan untuk membayar gaji, tunjangan dan sertifikasi
guru serta karyawan dinas pendidikan berstatus pegawai negeri
sipil (PNS).
“Ada juga biaya
operasional sekolah (BOS) untuk TK, SD dan SMP itu 13 persen
dari APBD. Biaya BOS itu senilai Rp 111 miliar,” jelasnya.
Tambahnya, untuk
gaji guru honorer itu diambilkan satu persen dari APBD.
Untuk gaji guru
honorer se Kabupaten Blora itu awal mulanya Rp 17 miliar, kemudian dirubah
menjadi Rp 13 miliar.
Baca juga : Ada 5 Temuan BPK yang Rentan Korupsi, KPK Datangi Blora
“Ada juga anggaran
rutin seperti bayar listrik, air, telfon di 18 tempat. Meliputi kantor dinas
pendidikan, sanggar kegiatan belajar dan 16 korwil,” terangnya.
Pihaknya
menjelaskan, bahwa dana alokasi khusus (DAK) yang didapat di
2024 ini sebanyak Rp 41 miliar di 2024.
Sedangkan untuk
pembangunan mengandalkan DAK yang hanya lima persen untuk fisik.
Baca juga : APBD P Terbatas, Akhirnya SDN Sendanggayam Bakal Diperbaiki Tahun Depan
“Jika dirinci, 75 persen untuk gaji, 13 persen BOS, gaji honorer 1 persen, fisik 5 persen, dan sisanya untuk operasional rutin. Kemampuan dana alokasi umum (DAU) kami itu tidak cukup untuk membiayai rehabilitasi ruang sekolah dan gedung sekolah. Saat ini, belum mampu,” Pungkasnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment