INFOKU, BLORA – “Mencederai semangat demokrasi,” ungkap Mantan Bupati Blora Djoko Nugroho yang tolak Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Blora 2024 yang berpotensi hanya mengusung pasangan calon (paslon) tunggal.
Kokok nama akrab Djoko Nugroho yang saat ini menjabat
sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Blora menjelaskan, bahwa demokrasi di
Kabupaten Blora harus hidup dan tidak boleh didominasi salah satu kelompok.
Apalagi sampai terjadi adanya paslon tunggal, seharusnya,
memunculkan calon-calon dengan potensi terbaik, sehingga masyarakat punya
banyak pilihan.
”Yang penting bagi saya, jangan sampai lawan kotak atau bumbung kosong. Ini cara berpolitik tidak baik. Harus ada lawan,” jelasnya.
Baca juga : DPC Gerindra Jalin Komunikasi dengan Golkar dan PDIP
Bahkan, pihaknya tak segan-segan menyebut hasrat memunculkan paslon
tunggal dan membuat skenario pilkada berhadapan dengan bumbung kosong adalah
perbuatan jahat.
“Yang begitu (lawan bumbung kosong) lebih jahat daripada politik
dinasti. Sebab, politik dinasti masih bertarung. Masih memberikan ruang bagi
yang lain. Kalau kotak kosong kan tidak,”
ujarnya.
Gerindra Golkar & PDIP
DPC Partai Gerindra Blora pun mengklaim telah menjalin komunikasi dengan Golkar dan PDIP.
Komunikasi itu dilakukan untuk menjajaki potensi membentuk koalisi pada
Pilkada Blora 2024.
Kokok pun menjelaskan, bahwa partainya pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendapatkan lima kursi.
Baca juga : PKB Tawarkan Gerindra Gabung Koalisi Petahana, Kokok Tunggu Keputusan DPD
Sehingga, harus tetap menjalin koalisi untuk bisa mencalonkan paslon
bupati dan wakil bupati.
“PKB dan Nasdem kan sudah
jelas. Di luar itu (masih) kosong. Bisa Golkar atau PDIP. Ketika punya
kepentingan sama. Visi misi yang sama klop. Ya bisa saja,” jelasnya.
Sebelumnya, Ketua DPC PKB Blora Abdul Hakim mengatakan, survei Arief
Rohman-Sri Setyorini cukup tinggi dan jauh dari calon lainnya. Yaitu, sekitar
70 persen.
Dengan data tersebut, Gus Hakim memprediksi pilkada nanti berpotensi
melawan bumbung kosong.
“Prediksinya seperti itu. Namun, kami tidak jemawa. Tetap, mencoba komunikasi dan silaturahmi kepada semua partai yang ada di Blora agar bisa bersinergi bersama,” jelasnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment