Tahun 2026 Pemerintah Blora Akan Aktifkan Jalur Kereta Api Blora-Cepu, Inilah Alasanya

INFOKU, BLORAKabar yang cukup mengejutkan bagi warga yang menempati lahan di jalur kerata api (KA) Cepu-Blora sebaiknya segera menyiapkan diri untuk berpindah. 

Inilah Kereta Api Blora - Cepu yang Banyak ditunggu Penumpang tempo dulu (Foto : IST )

Hal ini karena, pemerintah tampaknya serius mengaktifkan jalur KA di jalur Cepu-Blora, untuk konektivitas transportasi.

Kepala Bappeda Blora Mahbub Djunaedi mengatakan, sesuai rencana pembangungan jangka menenah daerah (RPJMD) Kabupaten Blora 2021 – 2026 di bidang transportasi.

Bappeda bersama Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe (STTR) Cepu dan Alumni Departemen Teknik Elektro dan Informatika, Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), telah menyelesaikan pra studi kelayakan re-aktivasi jalur KA Blora-Cepu dengan moda berbasis energi baru dan terbarukan (EBT).

Baca juga : FBS Menduga ada Pajak Sumur Minyak Plantungan Masuk Kantor Pelayanan Pajak Blora

“Pimpinan STTR bersama Tim Alumni FT UGM sudah menyampaikan gagasan reaktivasi jalur KA Cepu-Blora kepada Bupati Blora,’’ katanya saat mendampingi tim di rumah dinas Bupati Blora.

Menurut dia, Blora bagian dari kawasan Cepu Raya, memiliki potensi ekonomi besar dari industri migas bumi di Blok Cepu dan Migas Nabati (Biomassa) di Kabupaten Blora.

Wilayahnya hampir 50 persen Perhutanan Perum Perhutani.

Reaktivasi jalur KA Cepu – Blora ini, lanjut dia, sudah masuk dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS) 2018, sehingga juga dimasukkan dalam RJPMD Kabupaten Blora. 2021 – 2026.

Selain itu, jalur Cepu – Blora adalah tulang punggung konektivitas transportasi Kabupaten Blora, dengan potensi perluasan jangkauan pelayanan hingga Bandara Ngloram dan Blora - Purwodadi serta Blora – Rembang.

Baca juga : Woow .... Sekitar Rp 20 Miliar Kredit Macet BPR Blora Artha

Elektrifikasi jalur kereta api semacam ini belum lama ini telah dilakukan di jalur kereta api Yogyakarta – Solo oleh PT KAI DAOP 6, dengan jarak sekitar 60 km, harga tiket per penumpang Rp.8.000. Dibandingkan dengan jarak Cepu – Blora yang hanya sekitar 35 km, mungkin nanti harga tiketnya sekitar Rp. 5.000.

Infrastruktur tenaga listrik untuk trem selain akan mengambil daya dari jaringan PT PLN, juga direncanakan untuk membangun sumber tenaga listrik EBT.

Baca juga : Terkait Pilkada Blora, Mayoritas Parpol Masih Saling Intip

Dengan pola ini, akan dimungkinkan kemitraan dengan segenap pemangku kepentingan yang terkait, seperti PT KAI, Perum Perhutani,  BUMD Transportasi Kabupaten Blora, BUMD Energi Kabupaten Blora, Investor, dan lain-lain. (Endah/IST

Post a Comment

0 Comments