INFOKU, BLORA – Persoalan
akan muncul karena sebagian jalur kereta api
Cepu-Blora saat ini masih berdiri bangunan warga.
Andai rencana reaktivasi jalur Kereta api (KA) terlaksana, maka warga yang menempati harus pindah. Sehingga, perlu adanya sosialisasi terkait rencana tersebut.
“Belum tahu kalau akan ada rencana reaktivasi rel, saya sudah lama
menempati lahan PT KAI ini,” ungkap Budi saat ditemui di rumahnya yang
berdekatan dengan rel kereta api jalur Cepu-Blora.
Dia mengaku, selama menempati lahan KAI itu membayar pajak tiap tahun.
Menurutnya, jika benar jalur rel kereta akan dihidupkan kembali, maka
warga perlu diberikan sosialisasi.
“Selama tinggal di sini aman-aman saja,” katanya.
Baca juga : Tahun 2026 Pemerintah Blora Akan Aktifkan Jalur Kereta Api Blora-Cepu, Inilah Alasanya
Mengingat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) telah memasukkan reaktivasi
tersebut dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).
Sementara, PT KAI Daop 4 Semarang masih menunggu arahan pemerintah
pusat, karena bukan penentu kebijakan.
Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo dalam keterangannya,
reaktivasi jalur lama kereta Blora-Cepu diusulkan kepada Kementerian
Perhubungan (Kemenhub).
“(Namun), KAI hanya sebatas operator, itu pun kalau ditunjuk
pemerintah,” ungkapnya.
Fran menambahkan, bisa saja pemerintah menunjuk perusahaan lain sebagai
operator.
Baca juga : FBS Menduga ada Pajak Sumur Minyak Plantungan Masuk Kantor Pelayanan Pajak Blora
Saat ini, rencana tersebut masih ranah hubungan pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah.
“Kalau KAI hanya sebatas mendukung program dari pemerintah,” jelasnya.
Diketahui, saat ini, sebagian besar jalur kereta Blora-Cepu yang telah
lama nonaktif sudah banyak berdiri bangunan warga.
Baik itu rumah maupun usaha pertokoan. Tentu, jika rencana tersebut
terealisasi, maka banyak KK yang harus dipindah.
Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Blora
Mahbub Djunaidi membeberkan, rencana reaktivasi telah sesuai RPJMD Blora
2021-2026 di bidang transportasi.
Dimungkinkan, potensi perluasan jangkauan pelayanan hingga Bandara
Ngloram dan Blora-Purwodadi serta Blora-Rembang.
“Jalur Cepu-Blora adalah tulang punggung konektivitas transportasi di
Kabupaten Blora,” jelasnya.
Pihaknya mengungkapkan, banyak pihak yang nantinya terlibat.
Di antaranya PT. KAI, Perum Perhutani, BUMD Transportasi dan Energi Kabupaten Blora, serta investor. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment