Memahami Tembang Mijil, Media Pendidikan Karakter Ciptaan Sunan Kudus

INFOKU,BLORA - Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Blora Bambang Sulistya mengatakan, dalam kandungan lirik tembang mijil masyarakat Jawa memercayai bahwa tembang tersebut memiliki makna, tata nilai, dan etika yang dapat digunakan sebagai pedoman hidup. 


“Itulah mengapa manusia membutuhkan nasihat-nasihat, arahan serta perlindungan untuk menempa karakter diri. Maka, muncul tembang macapat mijil sebagai salah satu solusinya, sebagai media untuk memberi nasihat dan ajaran kepada manusia agar selalu kuat serta tabah dalam menjalani kehidupan,” kata Bambang saat memberikan kuliah tujuh menit setelah salat subuh di Masjid Nurul Falah Kelurahan Karangjati Blora.    .

Dijelaskannya, Sunan Kudus Ja'far Ash-Shadiq dalam berdakwah menyebarkan agama Islam telah menciptakan tembang mijil.

"Dedalane guna lawan sekti, kudu andhap asor, wani ngalah luhur wekasane, tumungkula yen dipun dukani, bapang den simpangi, ana catur mungkur," tuturnya sambil membawakan tembang mijil,” 

Baca juga : Berharap Tarik Investor untuk Pembangunan Blora, Gelar Festival “Kakang Mbakyu Duta Wisata Blora 2024”

Artinya, jalannya orang berilmu, harus rendah hati, berani mengalah bagus hasilnya, jangan membantah ketika dinasihati, jauhilah pesta pora, jauhilah pergunjingan.

“Tembang mijil memiliki makna saat anak manusia terlahir ke dunia dari rahim ibunya, pada saat itu anak tidak berdaya dan membutuhkan pelindungan serta kasih sayang dari orang tua,” ujarnya.

Dari syair lagu itu bermakna pitutur luhur yang mengajarkan kepada kita tentang etika, tata krama, adab, kesopanan dan keramahtamahan. Mengajak kita bersikap rendah hati, saling berbagi dan menghormati, sabar dan ikhlas menerima realita hidup dalam kehidupan sehari-hari. 

Baca juga : Cegah Perundungan Pelajar, Bagsumda Polres Blora Gelar Psikoedukasi

“Berani mengalah bukan berarti kalah,bukan pula berarti lemah. Namun berani mengalah sesungguhnya berarti mau mengendalikan diri sendiri dari ego, hawa nafsu dan emosi untuk mencari kebenaran dengan jalan menciptakan kerukunan dan perdamaian,” terangnya.

Dia mengatakan, Allah selalu menjanjikan kebaikan bagi semua hambanya yang mau beriman dan bertaqwa. Kebaikan yang Allah berikan bukan hanya di dunia saja,namun juga di akhirat sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Anfal : 29.

“Sebagai orang beriman mestinya kita tetap kukuh dan taat dimanapun dan kapanpun kita berada berucap bersikap dan bertindak yang dilandasi oleh niat baik harus kita lestarikan,” kata Bambang.

Untuk berani mengalah harus memiliki jiwa yang besar dan prinsip hidup yang selalu mengutamakan sikap mental SIAP, yaitu sabar, ikhlas, andap asor dan pasrah, serta selalu mawas diri ingat dan waspada hendaknya dalam bersikap, berucap dan bertindak tidak mengedepankan nafsu duniawi dan menjaga keharmonisan kerukunan bersama.

Baca juga : Upaya Peningkatan Kualitas dan Nilai Manfaat, Segera Revisi UU Pengelolaan Keuangan Haji

“Ada ungkapan bijak, siapa yang bernafsu ingin menang-menangan kelak akan hilang atau kalah. Mari kita terapkan dalam pergaulan kehidupan sehari-hari prinsip wani ngalah jalan menuju Allah sehingga dapat menggapai luhur wekasane (mulia akhirnya). 

Di sana gunung di sini gunung, Di tengah-tengah ada taman perumnas Karangjati .Teruslah berbuat baik dan janganlah selalu bingung. Karena hidup itu misteri jalani hidup dengan berbagi dan senang hati,” tuturnya. (Endah/IST) 


Post a Comment

0 Comments