Inilah Janji Dirut Bulog Ketika Didatangi APTRI Blora dan Bupati

INFOKU,BLORA - Pengurus Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Kabupaten Blora, di bawah komando Sunoto yang didampingi Bupati Blora Arief Rohman dan Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternaakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora Ngaliman, menghadap langsung Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Bayu Krisna Murthi di jl Gatot Subroto Kav.49 Jakarta Jumat 28 Juni 2024. 

Disamping ditemui langsung Dirut Bulog, tampak juga Sekretaris Bulog Pusat, Arwakhudin Widiarso, Plt Dirut GMM Bulog/Direktur Keuangan dan SDM PTGMM Bulog dan mantan Direktur Utama PT GMM Bulog Ikhsan.

Bupati Blora menyampaikan ucapan terimakasih atas diterimanya rombongan sebagian pengurus APTRI yang ingin memperoleh pencerahan,solusi dan kebijakan langsung dari bapak Dirut Bolog terhadap berbagai persoalan dan permasalahan pertebuan yang dialami para petani tebu dengan pihak managemen PT GMM Bulog di Kabupaten Blora.

Baca juga : Petani Milenial, Tehnologi & Ketahanan Pangan

Dia berharap agar kejayaan PT GMM Bulog yang pernah menjadi kiblat pertebuan di tingkat Nasional kembali berjaya lagi dan para petani tebu Blora bisa merasakan manisnya rasa gula serta meningkatnya kesejahteraan mereka.

Ketua APTRI Blora Sunoto berharap upaya penyediaan bibit unggul bagi para petani tebu yang masak awal, tengah dan akhir.

Selanjutnya supaya ada langkah terobosan untuk memperoleh pupuk yang mencukupi dan tepat waktu sesuai masa pemeliharaan tebu.

“Termasuk berbagai kiprah dalam memperluas areal tebu di wilayah perhutanan," ujarnya.

Sementara dari sekretaris APTRI Anton Sudibdyo mengingatkan dulu ketika pabrik gula GMM dibangun saat itu Dirut hadir sebagai Wakil Menteri Perdagangan dan sosok seorang pemimpin asli Blora yang sukses.

Baca juga : Terkait Pembangunan Pasar Ngawen, Tunggu Rekom Kemendag

“Beliau mengucapkan kedepan PG GMM akan memberi peningkatan kesejahteraan bagi para petani tebu dan akan berdampak positif terhadap terwujudnya Blora Kuncara," kata Anton.

Namun setelah berjalannya waktu sekarang kondisinya belum memberi kontribusi positif, bagi peningkatan pendapatan petani tebu bahkan sangat memprihatinkan, indikasinya masih banyak petani tebu yang menjual produksi tebunya keluar dari Kabupaten Blora.

Disamping itu kinerja pencapaian rendemen rendah dan sering mesin pabrik gula mengalami kerusakan.

Dikesempatan itu juga Bambang Sulistya, selaku penasehat APTRI mengajukan tiga hal pesan yang didapatkan dari arus bawah.

“Pertama, budaya yang selama ini mulai diabaikan oleh pihak managemen PT GMM Bulog, agar dihidupkan kembali prosesi budaya yang biasanya dilakukan sebelum pabrik gula melaksanakan proses penggilingan tebu," katanya.

Kedua, mohon agar para petani tebu bisa memperoleh Coporate Social Responsibility (CSR) dari PT. GMM Bulog berupa barang bersifat produktif yang mendukung keberhasilan dalam berusahatani tebu seperti alat tranportasi tebu, pengolahan lahan dan alat pompa air.

Respon Dirut Bulog

Ketiga, guna menumbuhkan spirit baru bagi para petani tebu yang saat ini masih meninggalkan agunan sertifikat tanah untuk tunggakan kredit sebesar Rp3 miliar agar mendapat solusi yang bijaksana dari Dirut Bulog, apalagi bisa diambil keputusan kebijakan pemutihan kredit.

Baca juga : Walau Perumda BWU Belum Pernah Setor Dividen, Pemkab Blora Hendak Suntik Modal Rp 700 Juta

Respon Dirut Bulog diantaranya kondisi yang saat ini terjadi di PTGMM Bulog yang perlu mendapatkan penangan yang serius dan secara totalitas utamanya mengenahi persoalan beban masa lalu dan saat ini yang harus dituntaskan dengan pihak perbankan.

Dia sedang mengupayakan solusinya mudah mudahan persoalan tersebut segera selasai.

Pihak Bulog siap mengantarkan pengurus APTRI ke pihak pabrikan untuk mendapatkan jatah pupuk sesuai kebutuhan petani tebu dan tepat waktu, serta siap memfasilitasi untuk berkujung ke tempat sumber pembibitan varietas bibit unggul tebu.

Berkaitan dengan dana untuk usaha tani tebu, Dia menyanggupi akan mengkomunikasikan dan menghadirkan pihak perbankan, untuk memberi fasilitas pendanaan.

Sementara secara jujur dan terbuka Krisna Murthi menjawab mengenahi bantuan CSR dari PT. GMM Bulog belum dimungkinkan.

Namun akan diupayakan dibantu dari CSR Bulog kepada para petani tebu.(Setyorini) 


Post a Comment

0 Comments