INFOKU, BLORA - Sebanyak 3.600 ton beras besaran target penyerapan Perum Bulog Kantor Cabang Tempel Lemahbang Blora pada 2024.
Per Juni, Bulog telah
menyerap 1.380 ton beras dari para petani. Jadi, sisa enam bulan bakal mengejar
target serap 2.220 ton beras.
“Jumlah penyerapan
beras pada petani lokal Blora saat ini masih terhitung 50 persen,” klaim Kepala
Pimpinan Bulog Cabang Pati Hardiansyah.
Dia mengungkapkan, penyerapan tak hanya beras, tapi juga melakukan penyimpanan pada gabah kering sebanyak 300 ton.
Baca juga : Kasus Honor Narsum Tak Kunjung Dituntaskan, PMII Blora Datangi Kejari
Penyerapan beras dan
gabah kering di gudang Bulog Tempel Lemahbang Blora berasal dari mitra kerja
penggilingan.
Tercatat, hanya lima
sampai enam mitra yang terdaftar. Sampai saat ini, jumlah stok beras di gudang
sekitar 3.000 ton.
“Rata-rata serapan beras di Gudang Bulog
sebanyak 100 sampai 150 ton per hari,” ungkapnya.
Dia menjelaskan,
kondisi stok beras di gudang saat ini mulai berkurang.
Pasalnya, sudah mulai
disalurkan pada bantuan pangan dan program beras murah. Ditambah sudah tidak
melewati musim panen.
“Untuk serapan beras
pada awal tahun itu mencapai Rp 10 ribu per kilogram. Alhamdulillah, naik
kembali menjadi Rp 11 ribu per kilogram dengan penyesuaian harga pokok
penjualan (HPP),” jelasnya.
Hartono, salah satu
petani di Desa Wado Kecamatan Kedungtuban mengaku, dirinya tidak menjual beras
kepada bulog.
Sebab, beras yang dihasilkan dari padi dengan sistem organik. Sehingga, sudah ada pasar sendiri untuk jual beli hasil panenan.
“Kami jual secara mandiri, bulog belum pernah,” ungkapnya. Menurutnya, salah satu yang menjadi kekhawatiran banyak petani adalah tengkulak membeli dengan harga tidak sesuai. Sehingga, perlu memutus rantai tersebut. Salah satunya dengan penyerapan oleh bulog dengan harga sesuai HPP. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment