DPRD Blora akan Panggil Direksi PT GMM Bulog terkait Harga Beli Tebu Rendah

INFOKU,BLORA - Ketua Komisi B DPRD Blora Yuyus Waluyo berencana memanggil Direksi PT Gendis Multi Manis Badan Logistik (GMM Bulog) terkait harga beli tebu petani yang telah ditetapkan direksi PT GMM Bulog yang dinilainya terlalu rendah. 

Rencana tersebut setelah sebelumnya Komisi B DPRD Blora menyimak arahan dan diskusi dengan Ketua DPP Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Fathudin Rosyisi.

“Ternyata harga beli tebu yang telah ditetapkan oleh pihak Direksi PT GMM Bulog sebesar Rp67.000/kw masuk ketegori rendah dan belum mampu membuat petani tebu Blora gumuyu, oleh karena itu kami berencana memanggil Direksi PT GMM Bulog dan pihak terkait,” kata Yuyus Waluyo setelah menghadiri pelantikan pengurus DPC APTRI Blora, Rabu lalu.   

Bahkan diakui Yuyus, dirinya sebagai petani tebu yang saat musim giling tebu 2023 menjual hasil panennya ke pabrik gula di luar Kabupaten Blora.

Baca juga : Petani Mengeluh, Harga Beli Tebu Dianggap Rendah

Hal ini karena harganya lebih tinggi sehingga pendapatan lebih menguntungkan.

“Apapun jeritan dan nestapa yang dirasakan oleh petani tebu saya juga merasakannya.

Sehingga tuntutan pengurus APTRI  harga beli tebu yang telah ditetapkan agar ditinjau kembali, maka sangat mendukung sepenuh hati,” tuturnya.

Bahkan saat pertemuan yang akan diagendakan nanti, diharapkan memberi solusi terbaik dan tidak ada alasan dari pihak direksi PT. GMM Bulog untuk mencari kambing hitam atau mencari alasan.

Baca juga : Pelantikan Pengurus APTRI Blora, Agar Berperan Dalam Program Pergulaan Nasional

“Ingat petani tebu Kabupaten Blora sudah lama menderita dan kecewa ternyata keberadaan pabrik gula GMM belum dirasakan manfaatnya bagi para petani tebu dalam mewujudkan kesejahteraan mereka,” tegasnya.

Sutamsu, salah seorang petani mengatakan syarat menjual tebu layak giling ke PT GMM Bulog terlalu ketat.

Sebaliknya harga tebu masih terlalu rendah dibanding harga beli tebu dari pabrik gula di luar Kabupaten Blora.

“Saya sangat berharap tuntutan para pengurus APTRI Blora segera direspons dan dipenuhi oleh pihak Direksi PT GMM Bulog dengan harga layak dan menguntungkan bagi petani tebu,” kata Sutamsu yang juga mantan anggota DPRD Blora.

Wakil Ketua DPRD Blora Sakijan yang dalam kepengurusan APTRI sebagai wakil ketua mengungkapkan, dirinya baru saja menjual tebu ke PG Trangkil mendapat keuntungan sebesar Rp30.000/ton tebu, dibanding dengan hasil penjualan tebu ke PG GMM Bulog.

Baca juga : "Pemerintah Percepat Swasembada Gula Nasional & Penyediaan Bioetanol (Biofuel),” Ketua DPD APTRI Jateng

Bahkan pembayaran hasil penjualan tebu langsung dibayar tidak lagi menunggu seperti dilakukan oleh PT GMM Bulog. (Endah/IST) 


Post a Comment

0 Comments