INFOKU,BLORA - Pihak manajemen PT Gendis Multi Manis Badan Urusan Logistik (PT GMM Bulog) menaikkan harga beli tebu periode satu musim giling 2024 sebesar Rp70.000/kw untuk tebu lokal Blora dan Rp72.000/kw untuk tebu yang berasal dari luar Kabupaten Blora.
“Kenaikan tersebut
mulai berlaku tebu masuk hari Jumat 17 Mei 2024 setelah pukul 11.00 WIB.
Adapun ketentuannya
tebu harus memenuhi standar kualitas MBS (Manis Bersih Segar),” terang Adi
Firmanto, pejabat di bagian tanaman PT GMM Bulog, Sabtu (18/5/2024).
Dengan demikian ada
kenaikan pembelian tebu sebesar Rp3.000/kw untuk tebu lokal Blora dari
sebelumnya harga pembelian tebu lokal Blora diputuskan direksi perusahaan
sebesar Rp67.000/kw.
Keputusan kenaikan harga pembelian tebu terbaru tersebut diapresiasi positif oleh Kepala Dinas Pangan Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, Ngaliman.
Baca juga : DPRD Blora akan Panggil Direksi PT GMM Bulog terkait Harga Beli Tebu Rendah
“Semoga dengan
kenaikan harga pembelian tebu mampu menumbuhkan semangat baru bagi para petani
tebu dalam berusaha tani tebu,” kata Ngaliman.
Ngaliman juga
mengingatkan agar pihak manajemen PT GMM Bulog memiliki kepekaan yang tinggi
dalam merespons dan menindak lanjuti keluhan para petani tebu.
Sementara itu Ketua
Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Blora Sunoto menyampaikan ucapan
syukur kepada Tuhan dan terimakasih kepada Bupati Blora Arief Rohman atas usaha
hingga membuahkan perubahan harga tersebut .
“Yang gaspol
mendukung dan membantu serta memberi spirit atas usaha dan kiprah dari para
pengurus APTRI,” ucapnya.
Akui
Masih Rendah
Bahkan pada saat pelantikan Pengurus APTRI Blora pada Rabu 15 Mei 2024, Bupati akan mengajak pengurus APTRI dalam memperjuangkan harga pembelian tebu untuk melakukan audiensi ke Direktur Utama Bulog, Bayu Krisna Mukti yang asli orang Blora.
Baca juga : Longsoran di Desa Brumbung Mulai Ditangani
Sekretaris APTRI Blora Anton Sudibdyo juga merasa lega atas perubahan harga beli dari petani tebu meski diakuinya masih rendah, dibanding dengan harga pembelian tebu oleh pabrik gula di luar Kabupaten Blora.
Sementara Wahyuningsih, pengurus APTRI Blora yang juga mantan Kabag Tanaman PG GMM, berharap agar kenaikan harga pembelian tebu juga diikuti dengan kelancaran giling dan pembayarannya kepada para petani tebu. (Setyorini/IST)
0 Comments
Post a Comment