INFOKU, BLORA – Data yang didapat, jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Blora meningkat di awal tahun.
Selama triwulan awal (Januari hingga awal April) ini
terdapat 176 kasus. Sembilan di antaranya menyebabkan kematian.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora
akui tren DBD awal tahun ini sangat tinggi. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes)
Blora Edy Widayat mengatakan, kasus DBD di awal tahun ini lebih tinggi
daripada tahun lalu.
Hal ini menurutnya, mengalami peningkatannya drastis, mengingat
telah merenggut sembilan nyawa.
“Ini seperti siklus lima tahunan. lima tahun sekali ada peningkatan,” jelasnya.
Baca juga : Anak Usia 15 Tahun ke Bawah Rentan DBD, Awal Tahun 4 Pasien Meninggal
Menurutnya, jadi catatan penting bagi semua masyarakat
Blora agar tak menyepelekan penyakit ini. Terlebih, curah hujan masih tinggi
dan cuaca tak menentu.
“Pencegahan
yang paling mutakhir adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Sebab, upaya fogging diklaim
tidak maksimal,’’ ucapnya
Dia juga mengatakan, korban didominasi anak-anak. Namun,
tak menutup kemungkinan menyerang masyarakat dewasa.
“Sebetulnya,
segala umur. Hanya anak-anak yang rentan terserang. Maka dari itu, jaga
kebersihan rumah dan lakukan PSN agar maksimal,” terangnya.
Sementara itu, salah satu perawat RSUD Dr Soetidjono Blora
Kurnia Utami mengatakan, pihaknya di awal tahun kemarin capai puluhan pasien
DBD. Namun, akhir-akhir ini melandai.
“Tinggal lima yang positif. Sisanya masih banyak yang didiagnosis. Setelah tahu itu DBD, kami buat laporan ke dinkes, untuk diinstruksikan ke warga di kelurahan asal pasien untuk lakukan PSN,” ucapnya.
Baca juga : 47 Desa di Blora Masih Ada Endemis DBD
Perlu diketahui, pada 2023 tercatat 266 kasus DBD dan 12
di antaranya meninggal dunia.
Pada 2022 tercatat 574 kasus dan 15 di antaranya meninggal
dunia.
Pada 2021 tercatat 204 kasus dan 4 di antaranya meninggal dunia. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment