INFOKU, BLORA - Camat Kunduran, Blora, Suharto berpesan supaya Ikatan Purnakaryawan Pendidikan dan Kebudayaan (IPPK) dan Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) setempat bisa menciptakan situasi kondusif pasca pesta demokrasi dan mampu menjaga persatuan serta kesatuan di antara warga masyarakat.
Hal
itu disampaikan Camat Kunduran pada halalbihalal 2024 yang digelar oleh
keluarga besar IPPK dan PWRI di aula kecamatan setempat, Sabtu 20 April 2024.
“Saya apresiasi
positif terhadap penyelenggaraan kegiatan halalbihalal yang mampu membangun
guyub rukun dan kedamaian umat. Bisa membangun semangat untuk bersilaturahmi
dan membumikan kerukunan, serta kebahagian sesama umat, ini luar biasa dan
istimewa,” kata Suharto, Camat Kunduran.
Sementara Ketua
panitia halalalbihalal, Bambang Setiyono menyampaikan kegiatan itu bertujuan
untuk nguri-uri budaya adi luhung (melestarikan budaya) dalam rangka menjalin
silaturahmi dan meningkatkan rasa persaudaraan serta kerukunan sesama.
“Melupakan Allah
adalah dosa. Melupakan sesama adalah kurang beriteka. Melupakan orang tua
adalah durhaka. Melupakan halalbihal mana bisa,” tuturnya.
Acara dirangkaikan dengan dilanjutkan pelantikan pengurus IPPK Kecamatan Kunduran oleh Ketua IPPK Kabupaten Blora Suparjan.
Dia menitipkan
spirit kepada pengurus agar segera melaksanakan tugas sesuai amanah yang
diemban.
“Jadikan momentum
halalbihal untuk berkarya nyata yang dapat memberi nilai manfaat dan dilandasi
oleh niat baik. Karena melaksanakan tugas dengan niat baik adalah ibadah,”
ujarnya.
P
A T U H
Selanjutnya itu
ketua PWRI Blora Bambang Sulistya dalam memberi wejangan dan meminta kepada
seluruh peserta halalbihalal di bulan Syawal agar dapat dijadikan bulan
peningkatkan dengan membumikan akronim PATUH.
Maknanya PATUH, P-Pengendalian diri harus dipertahankan
dan tetap menjadi prioritas utama dalam menjalani hidup sehari hari dan
mengabdi kepada masyarakat.Jangan mudah bersumbu pendek atau mudah marah ketika
sedang menghadipi persoalan hidup.Marah itu sebenarnya sebagai indikasi bahwa
yang bersangkutan sedang Sakit.
A-Amalan amalan yang telah dilaksanakan pada bulan
Ramada agar tetap dipertahankan.
Kalau bulan Ramadan
mengintensifkan amalan spiritual maka dibulan Syawal dan bulan selanjutnya agar
dimantapkan melaksanakan amalan sosial diantaranya suka menebar senyum,memberi
perhatian dan melaksanakan budaya kepyur.
Mengingat ada ungkapan bijak Siapapun yang suka kepyur/berbagi/sedekah akan mujur dan makmur.
Baca juga : 32 Calon Jemaah Haji Blora Gugur Karena Belum Pelunasan
T-Tali silaturahmi harus menjadi kebutuhan hidup sehari
hari.
Terutama membangun
silaturahmi kepada saudara saudara kita yang kurang beruntung.
U-Ujudkan baik dalam bersikap,berucap maupun bertindak
selalu dilandasi cara berpikir positif.
Saat ini untuk
menyempurnakan ibadah kita dalam bulan Ramadan dapat berlanjut dengan
melaksanakan ibadah puasa sunah di bulan Syawal selama 6 hari.
Sebagaimana
tersurat dalam hadist riwayat Muslim,Abu Daud dan Tirmidzi: Rasulullah bersabda
"Barang siapa yang berpuasa Ramadan,dan Ia lanjutkan dengan puasa Syawal
selama enam hari,maka Ia seakan akan berpuasa sepanjang tahun".
H-Hadirkan dimanapun dan kapanpun kita berada untuk
selalu menebarkan kasih sayang,penuh perhatian dan semangat sukacita kepada
sesama umat.
“Matahari bersinar cerah hari ini, sungguh indah kegiatan sulaturahmi, mohon maaf maaf lahir batin di hari nan suci, semoga kita tetap jadi pemenang sejati,” tuturnya.
Baca juga : Wow....Ternyata 28 Desa di Kabupaten Blora Masih Blankspot Internet
Halalbihalal diakhiri tausiyah ustaz KH.Soimron yang menekankan agar hidup ini penuh kerukunan dan damai jangan melakukan tiga dosa yang sulit pengendaliannya,yaitu hasut, ujub dan riak. (Endah/KOM)
0 Comments
Post a Comment