INFOKU, BLORA – Ada puluhan nasabah merasa tertipu dengan okunum pegawai Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Sidorejo, Kecamatan Kedungtuban.
Sebab, saat ingin mengambil sebagian uang kredit usaha
rakyat (KUR) yang ditabung, malah habis.
Nasabah minta pengembalian uang tabungan, yang
diduga digunakan asuransi.
Rokim, juru bicara nasabah yang tertipu mengaku telah
melakukan unjuk rasa bersama korban lainnya di kantor unit BRI Jumat lalu
(15/3).
Kedatangan mereka hendak meminta kembali uang yang mereka
setorkan untuk pencairan KUR.
“Iya benar (demo di depan kantor), ingin minta tanggung jawab dari pihak BRI Sidorejo,” ujarnya, Minggu (17/3).
Kepada Pers Rokim menceritakan, kronologi awalnya pada
2020 silam. Ayah beserta sanak keluarga ingin mendapatkan KUR sebesar Rp 50
juta.
Lalu, oleh mantri BRI Unit Sidorejo uang sebesar itu
dipotong Rp 5 juta dengan dalih untuk tabungan dan bisa diambil kembali.
“Waktu itu bapak hanya menerima Rp 45 juta. Mantri
bilang, tabungan itu bisa diambil setelah lima tahun,” ungkapnya.
Namun, ternyata setelah dikroscek di BRI Unit Sidorejo,
saat ini malah tersisa Rp 350 ribu.
Bahkan, punya pamannya sudah terblokir. Kejadian tersebut
tidak hanya dialami ayah dan pamannya, melainkan sembilan orang lainnya.
Tetapi dengan nilai potongan yang beragam.
’’Kalau di-tracking malah
lebih banyak lagi, tapi kemarin yang datang demo sekitar sebelas orang,”
katanya.
Asuransi KUR ?
Menurutnya, kejadian tersebut cukup memprihatinkan.
Sebab, korbannya merupakan para orang tua yang berprofesi petani.
Usut punya usut, ternyata potongan jutaan rupiah yang
diberikan label tabungan ternyata dimasukkan asuransi.
“Mana ada KUR kena asuransi, kan konyol ini namanya. Berarti kita ditipu,” tegasnya.
Baca juga : UU PDP Akan Digunakan Pada Kasus Dugaan Penyalahgunaan Data KUR: PT APM
Sumarwan, nasabah yang lain juga mengatakan hal serupa.
Bahkan, ia menyetor uang hingga Rp 12 juta untuk pinjaman KUR 50 juta.
Dengan aksi demonstrasi yang dilakukan berharap uang bisa
kembali.
“Kami tidak mau tahu, pokoknya uang kami harus
dikembalikan. Kami merasa ditipu oleh BRI,” katanya.
Kepala Unit BRI Sidorejo Agus pada keterangan pers mengatakan, bakal berusaha
menjembatani persoalan nasabah yang melakukan demonstrasi.
Pihaknya masih belum tahu-menahu persoalan tersebut.
Sebab, dirinya baru bertugas pada awal Januari 2024.
“Jadi, kejadian itu bukan di era kami, tetapi kami akan
komunikasikan agar mendapatkan solusi,” jelasnya.
Pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan manajer dan pimpinan cabang di Cepu untuk membantu menyelesaikan masalahnya.
Hari ini (19/3), pihak asuransi Semarang akan turun langsung ke Sidorejo. ’’Memberikan solusi, jadi mohon nasabah bersabar untuk sementara waktu,” katanya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment