INFOKU, BLORA - Kondisi Wisata
Gubug Payung saat ini tampak mangkrak dan semakin tak keruan, setelah
ditinggalkan oleh pengembang terdahulu.
Hal ini diakui
Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Perhutani Cepu. Terlebih, butuh dana milyaran
untuk aktifkan kembali wisata itu.
Ketua KPH Cepu
Mustopo mengatakan, guna pengembangan berikutnya sudah dilakukan komunikasi
antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, Perhutani, dan Dinas Pemuda,
Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Blora. Hal tersebut juga sudah
didukung Bupati Blora untuk pengaktifan kembali Wisata Gubug Payung agar tidak
mangkrak.
Baca juga : “Aktifkan Loco Tour”, Pemkab Blora Fokus Cari Investor
“Kami sudah
berkomunikasi dengan pemkab. Wisata yang ditinggal pengembang terdahulu itu
sebenarnya bisa diaktifkan kembali. Namun, terlebih dahulu Pemkab Blora harus
membenahi jalan untuk mengarah ke wisata tersebut,” ujarnya.
Dia juga mengatakan,
wisata tersebut milik Perhutani. Namun, dari hasil perencanaan dengan Bappeda
Blora itu supaya bisa dihubungkan dengan Loco Tour. Namun, sampai saat ini
jalur Loco Tour hanya sejauh dua kilometer saja.
“Saat ini kami
berfokus untuk pengembangan wisata Loco Tour. Jalur yang ada di lintas sektor
Jatim dan Jateng itu masih kami rawat,’’ ucapnya. Dia menjelaskan, harapan dari
pemkab itu ingin mengembangkan Wisata Gubug Payung itu jadi zona kelola wisata
tersendiri.
Butuh sekitar Rp 100
miliar untuk membenahi wisata tersebut. Bila diaktifkan kembali, bisa untuk
menyerap tenaga kerja dan satu titik perekonomian daerah bisa bangkit.
Baca juga : Perum Perhutani Diminta Bersinergi Kembangkan Sektor Pariwisata
“Kami sifatnya siap
mendukung zona wisata wilayah timur untuk dibangun. Mulai dari wisata Heritage
Loco Tour sampai nanti Wisata Gubug Payung yang terbengkalai. Harapan Pemkab
juga bisa dijadikan seperti Kebun Raya Bogor. Apalagi ini kan rangkaian dari cita-cita
Cepu Raya,” tuturnya.
Mustopo juga
menuturkan, walaupun mangkrak, Gubug Payung masih diminati untuk lokasi syuting
film.
“Kemarin ada yang
izin ke kami. Mau dibuat lokasi film. Masih proses sepertinya,” jelasnya.
Sementara itu, warga
Blora yang sedang berkunjung ke lokasi, Aria Rusta mengatakan, tempat tersebut
saat ini mirip lokasi film horor. Tak terawat dan terbengkalai.
Baca juga : Event PAKUDJEMBARA, Loco Tour Cepu dan Koreografi Seni Tradisional ditampilkan Blora
“Kesan horornya dapet. Memang di situ udah gelap. Memang agak mistis kalau tak terurus,” terangnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment