INFOKU, BLORA - Ternyata Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. R. Soetijono siapkan tempat bila terdapat calon legislatif (caleg) mengalami depresi.
Namun, tidak ada ruangan khusus, jadi akan dilayani seperti pasien biasa.
Tren depresi atau gangguan jiwa biasanya terjadi pada caleg yang sudah
jor-joran keluar uang, namun tidak terpilih.
Diketahui, sekitar 536 caleg berkontestasi di lima daerah pemilihan
(dapil). Jika terdapat 45 kursi DPRD, maka terdapat 491
caleg bakal gugur.
Tidak menutup kemungkinan di antara mereka mengalami stres.
Baca juga : Prabowo 64,37%, Anies 8,86%, dan Ganjar 26,77% dari “Real Count 25,16% KPU Blora”
“Untuk RSUD Blora sendiri siap melayani bila ada caleg depresi. Tapi,
tidak kami sediakan ruangan khusus. Diperlakukan seperti pasien biasa,” ujar
Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan RSUD Blora Farida Laela, Rabu (14/2).
Farida menjelaskan, stres sendiri terjadi karena keseimbangan jiwa
terganggu. Tidak menutup kemungkinan kontestasi pileg bisa memicu gangguan
jiwa. Pihaknya sendiri pada Selasa (13/2) lalu, menerima pasien 65 kejiwaan ringan.
Lebih banyak dari hari biasanya, sekitar 30 orang. Pihaknya mengira
melonjaknya pasien tersebut karena hari Rabu (14/2) tanggal merah.
“Caleg atau bukan juga tidak tahu, karena semua pasien dianggap sebagai
warga Blora yang perlu kami layani,” terangnya.
Terkait petugas ahli kejiwaan di RSUD, pihaknya memyampaikan, hanya
terdapat satu psikiater dan dua psikolog. Psikiater sebagai dokter
ahli yang bisa memberikan resep obat kepada pasien gangguan jiwa.
Sedangkan, psikolog hanya sebatas konsultasi pasien.
Baca juga : Prabowo-Gibran Menang, Tetap Jaga Persatuan Dan Kesatuan
Direktur RSUD dr. R. Soeprapto Cepu Wilys Yuniarti mengatakan, hal yang sama.
Tidak ada menyediakan ruang khusus bagi caleg depresi.
“Untuk layanan khusus kami tidak menyediakan. Namun, layanan kami siapkan sesuai diagnosa penyakitnya dan sesuai dengan kartu jaminan kesehatanya,” terangnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment