INFOKU, BLORA – Evakuasi tiga warga Desa Bergolo Kecamatan Ngawen yang rumahnya terendam banjir luapan Sungai Lusi penun tantangan.
Selain harus menempuh
jalur yang cukup jauh, tiga warga itu sempat menolak dievaluasi.
Evakuasi sulit
dilakukan karena rumah itu ada di seberang hutan dengan ketinggian air 1,5
meter. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) harus melewati hutan
untuk bisa evakuasi warga.
"Karena lokasi
dipinggir hutan, saat melakukan evakuasi kami harus berputar arah untuk menuju
permukiman warga yang terdampak luapan sungai lusi," kata Tim Reaksi Cepat
(TRC) BPBD Blora Agungtri kemarin (5/2).
Baca juga : Ada 37 Rumah Diterjang Puting Beliung, Satu Rumah di Desa Ngliron Blora Ambruk
Agung menceritakan,
ada tiga warga yang menghuni permukiman di kawasan hutan tersebut. Karena akses
terdekat tidak bisa dilewati.
Akhirnya untuk
evakuasi warga harus menempuh jalur hutan dengan memakai speed boat. Perahu tidak
memungkinkan untuk melewati jalur.
"Jalur terdekat
yang biasanya dilalui alirannya cukup deras, perahu biasa tidak bisa
lewat," jelasnya.
Pihaknya mengaku saat
proses evakuasi menghadapi tantangan, karena tiga rumah tersebut terisolasi
dari permukiman warga.
Selain itu, warga
tidak ingin dievakuasi ke tempat yang aman. Padahal potensi luapan air sungai
lusi masih berpotensi naik dengan kondisi hulu hujan.
"Awalnya tidak
mau dievakuasi, tapi setelah kami bujuk akhirnya semua warga mau dievakuasi,"
ungkapnya.
Tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut, sementara tiga
rumah warga terendam banjir luapan Sungai Lusi setinggi 1,5 meter.
Baca juga : Ada 144 Peristiwa Kebakaran di Blora Tahun 2023 Disebabkan Kelalaian Manusia
Menurutnya, kondisi
tersebut disebabkan hulu sungai lusi hujan dengan intensitas tinggi. Terkait
dengan tutupan hutan di hulu, pihaknya tidak mengetahui secara pasti.
"Kalau masalah tutupan hutan di hulu sungai lusi bukan kewenangan kami," ucapnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment