INFOKU, BLORA – Berdasarkan Perundangan yang berlaku, sistem proporsional terbuka dengan metode Sainte Lague digunakan dalam distribusi kursi DPRD.
Para calon legislatif (caleg) ditugasi mendulang suara partai
politik (parpol) agar melejit pada pileg 2024.
Hal itu sebagai strategi merebut target
perolehan kursi masing-masing parpol.
Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Blora Ahmad Solikin mengungkapkan, dalam proses distribusi 45 kursi DPRD
menggunakan metode perhitungan Sainte
Lague, dengan membagi perolehan suara parpol di setiap daerah
pemilihan (dapil) dengan angka ganjil 1, 3, 5, 7, dan seterusnya.
Baca juga : Hasil Real Count Pilpres KPU Blora 65,5%
“Untuk menghitung perolehan kursi, rekapitulasi suara semua parpol harus diketahui
terlebih dahulu,” ungkapnya kemarin.
Solikin mencontohkan, semisal di dapil
1 partai A mendapat 30.000 suara, partai B mendapat 21.000 suara, dan partai C
mendapat 10.000 suara.
Pada distribusi kursi pertama,
perolehan suara parpol tertinggi otomatis partai A dapat satu kursi setelah
dibagi angka 1.
Setelah itu partai yang sudah dapat 1
kursi dibagi angka 3, sehingga 30.000:3 hasilnya 10.000.
Hasil hitung 10 ribu yang diperoleh
partai A dibandingkan dengan perolehan suara parpol lain, ketika masih banyak
suara parpol A, otomatis akan mendapat satu kursi lagi.
Baca juga : Inilah Prediksi Caleg Jadi DPRD Blora Periode tahun 2024 -2029 versi Tabloid INFOKU
Namun, jika masih banyak suara parpol
B, maka kursi akan didistribusikan ke suara parpol B. Karena suaranya lebih
tinggi. ’’Dan seterusnya, hingga jumlah kursi terbagi habis menggunakan metode Sainte
Lague,” terangnya.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC)
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Blora Abdul Hakim mengungkapkan, pileg tahun
ini banyak petarung disebar di setiap dapil. Sehingga, mendongkrak suara
partai.
Untuk distribusi kursi kepada caleg
partainya, pihaknya masih menunggu perhitungan riil dan pembagian kursi dari
KPUK.
“Kami optimistis dapatkan 13 kursi, itu
sudah target dari awal. Setelah partai dapat kursi di setiap dapil, kemudian
akan diberikan kepada caleg dengan suara terbanyak," terangnya.
Menurutnya, sistem proporsional terbuka
dengan perhitungan metode Sainte Lague memacu para caleg untuk lebih banyak
memperoleh suara, perebutan suara antar caleg lebih kompetitif.
“Pertarungan lebih sengit dan semua
benar-benar bertarung,” ucapnya.
Baca juga : Ruang Khusus bagi Caleg Depresi Tidak Disediakan RSUD Blora
Perlu diketahui, berdasar real
count KPU di situsweb pemilu2024.kpu.go.id, jumlah suara DPRD
Blora yang masuk sekitar 68,53 persen.
Tiap parpol dan dan caleg terpantau masih saling salip perolehan kursi serta suara. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment