INFOKU, BLORA - Upaya serius Pemkab Blora untuk mengaktifkan wisata Heritage Loco Tour terus dimatangkan.
Namun, untuk mengaktifkan jalur kereta tua perlu pendanaan dari investor.
Dari Perhitungan butuh anggaran sekitar Rp 35 triliun untuk kembali
mengaktifkan jalur rel tersebut.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Blora Mahbub
Djunaidi mengatakan, sampai saat ini timnya tengah menyusun aktivasinya rel
kereta warisan Belanda itu.
Saat krisis moneter 1998 berhenti beroperasi. Namun pada Januari 2018
diaktifkan kembali.
Baca juga : Perum Perhutani Diminta Bersinergi Kembangkan Sektor Pariwisata
“Kami juga sudah mengajak diskusi KPH Cepu dan meminta kesepakatan untuk
diaktifkan kembali jalur yang berada di tanah Perhutani,’’ jelasnya.
Dia menambahkan, KPH Perhutani Cepu sudah menyepakati hal tersebut dan
sudah ditawarkan apakah pemkab atau perhutani yang mencari investor.
Nanti rencananya akan ditawarkan wisata Loco Tour dari Cepu ke jalur
Bobrosot dan terakhir di Wisata Gubug Payung Sambong.
“Saat ini belum kami pamerkan ke publik. Namun ke depannya akan kami
pamerkan untuk menggait investor untuk mendanai. Rencananya juga akan ada
pembangunan tempat pemberhentian sementara yakni di Sambong. Ketika kereta
sudah berhasil dioperasikan,’’ ungkapnya.
Jabatan Fungsional Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Blora
Wawan Dedi Marahendra mengatakan, kereta wisata Loco Tour itu baru berhasil
direstorasi sekitar 10 persen dari total panjang jalur rel.
Yakni dari Cepu sampai ke TPA Batokan, padahal panjang jalur pada zaman
Belanda sekitar 300 kilometer.
Baca juga : Event PAKUDJEMBARA, Loco Tour Cepu dan Koreografi Seni Tradisional ditampilkan Blora
“Ratusan kilometer besi rel kereta itu raib dicuri selama krisis
ekonomi. Makanya tak heran jika butuh anggaran sebesar Rp 35 triliun untuk
mengembalikan jalur yang hilang,’’ jelasnya.
Dia menandaskan, untuk anggaran sebesar itu tim sudah memperhitungkan untuk fokus membenahi etapel 3 itu dari Bobrosot ke Wisata Gubug Payung anggaran sekitar Rp 30 miliar.
Sedangkan etapel 2 itu cukup panjang jalurnya dan banyak biayanya. Yakni dari TPA Batokan ke Bobrosot. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment