INFOKU, BLORA – Berdasar data yang didapat, selama Januari lalu sudah tercatat 1.151 orang dengan masalah kejiwaan kategori ringan.
Jumlah tersebut setengah dari jumlah
orang dengan masalah kejiwaan sepanjang tahun lalu.
Paling banyak tersebar di dua
kecamatan. Yakni, Kecamatan Tunjungan dan Ngawen. Mereka rerata berusia masih muda,
rentang usia 20-40 tahun.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora Prih Hartanto mengungkapkan, orang dengan masalah kejiwaan di daerah cukup banyak.
Baca juga : Ruang Khusus bagi Caleg Depresi Tidak Disediakan RSUD Blora
Tercatat dalam laporan tiap puskesmas
tembus 1.151 orang mengalami gangguan kejiwaan ringan. ’’Kami rekapitulasi
datanya dari 26 puskesmas, jumlahnya cukup banyak,” terangnya Kamis (15/2).
Hartanto mengatakan, orang dengan
gangguan kejiwaan ringan yang dilayani rerata kurang fokus, sering melamun, dan
beberapa gejala ringan lainnya.
Paling banyak laporan dari Kecamatan
Tunjungan dengan jumlah 629 orang dan 179 orang di Kecamatan Ngawen.
Sementara, untuk gejala gangguan kejiwaan berat menurutnya, butuh rujukan perawatan rutin dokter spesialis kejiwaan (psikiater).
Baca juga : Inilah Prediksi Caleg Jadi DPRD Blora Periode tahun 2024 -2029 versi Tabloid INFOKU
Dia memaparkan, sepanjang 2023 lalu
tercatat 2.407 orang dalam gangguan kejiwaan dari semua kategori ringan,
sedang, dan berat.
“Data kami dalam satu tahun lalu
terdapat kejiwaan berat. Namun, untuk jumlahnya perlu kami pilah lagi,”
jelasnya.
Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan RSUD
dr. R. Soetijono Blora Farida Laela mengungkapkan, pasien yang mengalami
masalah kejiwaan yang dirujuk di RSUD berusia muda. Dengan masalah kejiwaan
karena asmara, pekerjaan, hingga perekonomian.
“Yang kami tangani termasuk usia muda,
kalau yang sudah serius harus mendapatkan perawatan rutin,” ucapnya.
Farida menjelaskan, gangguan kejiwaan
perlu mendapat penanganan khusus dan pengobatan rutin.
Baca juga : Prabowo 64,37%, Anies 8,86%, dan Ganjar 26,77% dari “Real Count 25,16% KPU Blora”
Menjalani terapi psikologi maupun psikiate. Guna memulihkan kondisi kejiwaan pasien seperti sediakala. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment