INFOKU, BLORA - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (Dinkes) Kabupaten Blora Edy Widayat melalui Subkor Pengendalian dan Pengawasan Penyakit Menular, Sutik, menyampaikan penyebaran demam berdarah menyeluruh di semua kecamatan di Kabupaten Blora.
“Ini belum masuk di
wabah bencana atau masuk keadaan darurat dan kami melakukan Pemberantasan
Sarang Nyamuk Santik (satu orang untuk jentik), ini merupakan bagian intervensi
lingkungan dalam upaya pengendalian penyakit DBD yang dikenal dengan kegiatan
PSN melalui 3M, melibatkan Desa/kelurahan dan Sekolah,” jelas Sutik, di Blora,
Jumat (5/1/2024).
Dikatakannya,
penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk aedes aegypti yang terinfeksi mulai bermunculan di 16 kecamatan di
kabupaten Blora.
Baca juga : Anak Usia 15 Tahun ke Bawah Rentan DBD, Awal Tahun 4 Pasien Meninggal
“Wabah demam berdarah
terjadi ketika ada peningkatan jumlah kasus yang signifikan dalam suatu
wilayah, Sampai hari ini hari ini, Jumat (5/1/2024), kasus Demam Berdarah di
seluruh RSUD Blora masuk di angka 226 kasus,” jelasnya.
”Kami tidak melakukan foging dulu, untuk pengendalian Nyamuk kami pemberantasan sarang nyamuk, dengan memotong siklus perkembangan nyamuk, waktu berkembang mereka akan lebih lama, dengan foging efek samping nyamuk bisa kebal terhadap insektisida dan hanya nyamuk vektor yang mati, ” katanya.
Baca juga : Ruang IGD Penuh Seiring Meningkatnya Kasus DBD di Blora
Data yang diterima dinas kesehatan kabupaten Blora dari Puskesmas dan RSUD pada tahun 2023, sampai Jumat (5/1/2024), sebenarnya lebih sedikit warga masyarakat yang terkena demam berdarah dibandingkan tahun 2022, dimana jumlah kasus terkena demam berdarah ada 593 kasus sedangkan yang meninggal dunia 15 kasus. (Setyorini/KOM)
0 Comments
Post a Comment