Didominasi Lulusan SMP dan SMK, Sebanyak 18.507 Orang Cari Kerja di Blora

INFOKU, BLORATercatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) Blora turun 0,60 persen pada 2023.

Penurunan itu tercapai, sebab mulai berdirinya pabrik di beberapa lokasi. 

ilustrasi

Meski turun, pencari kerja masih tercatat 18.507 orang di daerah. Mereka rerata didominasi lulusan SMP dan SMK.

Kepala Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Dinperinaker) Blora Endro Budi Darmawan menerangkan, angka TPT akhir tahun lalu tercatat 3,10 persen atau turun 0,60 persen dari tahun sebelumnya 3,70 persen. Akhir tahun lalu, tren penurunan cukup baik.

“Lebihi target kami tahun lalu TPT di angka 3,35 persen. Penurunan lebih tinggi dari dua tahun sebelumnya,” terangnya.

Baca juga : Baru ada 482 Pencaker Diterima Kerja Padahal Ada 17 Ribu Lowongan saat Bursa Kerja

Endro menjelaskan, kondisi tersebut tidak terlepas dari perkembangan industri berupa pabrik yang berdiri di kabupaten.

Seperti di Sambong dan Jiken yang sedang proses pembangunan.

Selain itu, program pelatihan yang dilakukan untuk mengasah skill pencari kerja di dinasnya.

“Kalau tahun 2021 ke 2022 turun hanya 0,10 persen. Karena beberapa pabrik mulai menyerap tenaga, TPT kita menjadi turun,” jelasnya.

Terkait data pencari kerja, Endro memaparkan terdapat 18.507 orang dengan tingkat pendidikan bervariasi. Pencari kerja di daerah didominasi lulusan SMP sebanyak 6.230 orang, SMK sebanyak 4.121 orang.

Disusul lulusan SD terdapat 2.255 orang dan tak bersekolah sebanyak 2.506 orang.

“Sementara data yang bekerja sekitar 457.018 orang,” jelasnya.

Baca juga : Hari Terakhir Pencari Kerja di Gor Mustika Blora Masih Ramai

Anggota Komisi D DPRD Blora Achlif Nugroho Widi Utomo mengatakan, melalui berbagai macam skema pemerintah daerah mampu menurunkan angka TPT yang cukup baik dari tahun sebelumnya.

Capaian itu menurutnya hasil dari kerja sama dengan perusahaan serta lembaga pemerintah lainnya.

“Pemerintah daerah juga banyak memberikan pelatihan yang sifatnya soft skill serta kewirausahaan,” terangnya.

Achlif mengharapkan, kegiatan tersebut dapat membuka lapangan kerja bagi para pencari kerja yang masih tercatat. Memberikan pelatihan dan sertifikasi agar warga yang masih menganggur dapat diberikan skill tertentu sesuai dengan minatnya.

Baca juga : Mayoritas Pencari Kartu Pekerja Didominasi Lulusan SLTA

“Demikian saat ada kebutuhan rekrutmen tenaga dengan skill tertentu, mereka bisa memiliki peluang untuk ikut melamar dan masuk menjadi tenaga kerja,” tandasnya. (Endah/IST) 


Post a Comment

0 Comments