Pasar Induk Cepu Sudah Rampung, Dibuka Lagi Tunggu Instruksi Pusat

INFOKU, BLORA  Terlihat bangunan baru Pasar Induk Cepu telah rampung.

Namun belum beroperasi, sehingga pedagang belum bisa me­nempati. 

Sebab, Pemerintah Kabupaten (PemkabBlora masih tunggu persetujuan dari pemerintah pusat. Diperkirakan awal tahun depan.

Sementara, pedagang yang terdampak pembangunan ­inginkan tanpa zonasi. Pembagian lapak dilakukan sesuai lokasi sebelum diperbaiki.

Se­kretaris Paguyuban Pasar Induk Cepu Repto mengatakan, belum mendapat kejelasan terkait penempatan pedagang yang sebelumnya terdampak pembangunan.

Buka juga : Tahun 2024 DBH Migas di Blora Bakal Terima 125 milyar

Hingga kemarin (20/12), para pedagang masih menempati kios sementara yang tak jauh dari bangunan baru pasar induk.

“Kami belum mendapat informasi untuk penempatan los yang sudah jadi,” ujarnya.

Repto mengaku para pedagang telah diajak komunikasi. Namun, sebatas perundingan terkait sosialisasi prosedur penempatan.

Pemkab menginginkan dari bangunan los pasar ada pembagian zonasi. Sedangkan, pedagang ingin lokasi tempat dulunya berjualan ditempati lagi.

“Seperti saya jualan makanan, dulu bertempat di pinggir. Pe­dagang juga meminta tidak ada zonasi,” katanya.

Menurut Repto, alasan belum ditempati karena audiensi permintaan pedagang dan pemkab masih alot.

Sehingga, belum bisa memutuskan penempatan para pedagang.

Bangunan baru saat ini mampu menampung sekitar 256 pedagang. Sebelumnya, sekitar 114 pedagang.

Kepala Bidang (Kabid) Pasar Daerah Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop UKMBlora Margo Yuwono kepada pers mengatakan, pihaknya masih melakukan sosialisasi prosedur penempatan. Lalu, jadwal penempatan dan pembagian bangunan los belum dilakukan.

“Perkiraan Tahun depan (pembagiannya). Saat ini, masih kami sosialisasikan prosedur­nya,” terangnya.

Margo mengatakan, untuk kepastian ta­nggal pihaknya masih me­nunggu persetujuan dari pemerintah pusat.

Baca juga : Perangkat Desa di Blora Bagi-bagi Kaus Anggota DPR, ini Komentar Bupati

Sebab, pembangunan pasar induk bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 2,7 Mi­liar.

“Karena pembangu­nan menggunakan da­na TP (Tugas Pembatuan), jadi kami juga ma­sih menunggu pusat,”pungkasnya. (Endah/IST



Post a Comment

0 Comments