INFOKU, BLORA – Setelah melalui
berbagai tahapan, Upah Minimum Kabupaten
(UMK) Blora 2024 naik Rp 61.732 atau meningkat 3 persen
dari UMK 2023 sebesar Rp 2.040.080.
Dengan demikian, UMK tahun depan menjadi Rp 2.101.813.
Sebagian elemen buruh merasa keputusan dewan pengupahan adalah
jalan tengah. Sebagian buruh lainnya kecewa.
Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Dinas
Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Blora Nunuk Nurul
Hidayah dalam keterangan pers mengatakan, bahwa dewan pengupahan telah
melakukan rapat pembahasan UMK kemarin (21/11), dan sudah disepakati
bersama perwakilan buruh dan pengusaha.
“Sudah ditetapkan UMK tahun 2024 naik 3 persen
dari tahun ini,”” ujarnya.
Nunuk menjelaskan, penghitungan UMK tahun
ini melibatkan beberapa faktor dari angka yang dihitung badan pusat statistik
(BPS) mengenai inflasi pada kurun waktu satu tahun.
Baca juga : UMK Baru Dibahas, Serikat Buruh di Blora Minta UMK Naik Signifikan
Kemudian produk domestik regional bruto (PDRB) dan kontribusi pekerja dalam
pertumbuhan ekonomi.
Perwakilan Serikat Pekerja Pabrik Tebu Gendhis Multi Manis
(GMM) Blora Lilik Roni mengungkapkan,
penetapan UMK merupakan jalan tengah.
Rapat pembahasan penetapan UMK sudah mendatangkan beberapa
elemen buruh dan juga pihak pengusaha di daerah.
“Penetapan tadi juga sudah win-win solution dari pihak Apindo (asosiasi
pengusaha Indonesia) maupun buruh, diambil nilai tengah-tengah,”
ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Federasi Serikat Pekerja Rokok, Tembakau, Makanan,
Minuman (FSP RTMM-SPSI) Blora Mahmudah mengaku turut mengikuti rapat
tersebut.
Namun, pihaknya merasa kecewa dengan penetapan UMK 2024 yang
malah lebih rendah dari kabupaten lain.
“Kami sih kecewa, ternyata Blora naik cuma sedikit,
dibandingkan kota tetangga,” ungkapnya.
Mahmudah menjelaskan, kabupaten tetangga naik lebih dari 3
persen.
Dia mencontohkan seperti Rembang dan Purwodadi, UMK 2023 lebih tinggi Blora. Sementara, kenaikan UMK 2024 di Blora berada di bawah kabupaten tersebut.
“Mungkin disebabkan data mentah yang dikirim oleh statistik kabupaten tetangga lebih tinggi (Rembang dan Grobogan),” katanya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment