Wow .... Truk Dari Tegal Gagal Selundupkan 10 Ton Pupuk Subsidi


INFOKUSebuah truk berupaya menyelundupan 10 ton pupuk subsidi dari Tegal dengan tujuan Blora digagalkan Polda Jateng. 

Foto : IST  

Jatah subsidi pupuk di wilayah Blora belum cukupi kebutuhan petani. Hal itu ditengarai menjadi penyebab penyelundupan pupuk terjadi.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Satake Bayu Setianto dalam keterangan pers mengungkapkan, satu unit truk mengangkut 10 ton pupuk bersubsidi berhasil diamankan saat melintas di gerbang Tol Kalikangkung pada Kamis lalu (28/9). Pupuk tersebut diduga kuat tidak sesuai peredarannya.

“Truk tersebut mengangkut pupuk subsidi dari Tegal dengan tujuan Blora dan Bojonegoro, Pengangkutan dan distribusinya diduga kuat tidak sesuai peruntukannya,” ungkapnya.

Baca juga : Petani Ajukan Lima Tuntutan Kepada Pemkab Blora

Pihaknya mengatakan, truk yang diamankan bermuatan 200 karung.

Masing-masing berisi 50 kilogram berjenis urea dan phonska.

Berdasar keterangan pelaku, sopir truk diberi perintah oleh seorang berinisal C untuk mengirim muatan tersebut tanpa disertai dokumen sah.

“Dari pengakuan sopir, muatan serupa pernah dikirimkan juga ke Getas dan Bangklean atas permintaan orang lain berinisial N,” tambahnya.

Baca juga : DPRD Soroti Kelangkaan Pupuk, Dinas P4 Blora Bantah Data RDKK Bermasalah

Saat ini, truk beserta muatannya diamankan ke Mako Ditreskrimsus Polda Jateng untuk proses lebih lanjut.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal 34 ayat (2) jo pasal 23 ayat (2) dan/atau pasal 34 ayat (3) jo pasal 23 ayat (3) Permendag Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian.

Petugas Pemasaran Daerah Petrokimia Gresik di Kabupaten Blora Agus Nugroho Eko Priyono mengungkapkan, distribusi pupuk subsidi bukan peruntukan itu memprihatinkan.

Namun, menurutnya  tidak berdampak langsung pada pendistribusian kepada para petani.

“Karena jumlah pupuk subsidi yang diperuntukkan para petani Blora sudah disesuaikan dengan RDKK (rencana definitif kebutuhan kelompok)," terangnya.

Baca juga : Stok Pupuk Kurang, Walau Harga Mahal Petani Tetap Beli

Menurut Agus, kasus tersebut terjadi karena kebutuhan pupuk cukup besar di daerah.

Banyak petani hutan belum peroleh pupuk subsidi. Akhirnya, ada ladang bagi oknum yang menjual pupuk dari daerah lain ke wilayah Blora. 

Dia pun tidak menampik perihal jatah pupuk di Blora masih kurang.

“Jatah pupuk di Blora tak mencukupi kebutuhan petani, terlebih di Blora banyak petani hutannya,” terangnya. (Endah/IST


Post a Comment

0 Comments