INFOKU, BLORA - Kasus pemerkosaan seorang siswi SMP berkebutuhan khusus atau difabel masih belum temui titik terang.
Sebagai
pendamping, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kinasih mengungkap, bahwa
para terduga pelaku masih berkeliaran di wilayah Blora.
Terhitung, ada
tujuh pelaku yang diduga terlibat dalam kasus ini. Kini, Polres sedang lakukan
penyidikan.
Direktur
Utama LBH Kinasih Agus Susanto mengatakan, para terduga pelaku
tersebut masih berkeliaran.
Dia khawatir
apabila masih berkeliaran, bisa menambah banyak korban.
Baca juga : Diperkosa Tujuh Pemuda, Siswi Difabel di Blora Sampai Hamil
“Dari
kesaksian korban, salah satu terduga pelaku itu ada yang bekerja di salah
satu tempat cuci mobil yang berada di wilayah Kecamatan Cepu. Saat ini, yang
lain juga masih belum tahu keberadaannya. Kami sudah lapor dan Polres sedang
lakukan penyidikan,” terangnya.
Agus mencoba
menerangkan kronologi kejadian berdasar keterangan korban.
Siswi berusia
sekitar 13 tahun itu mengaku dibujuk dengan iming-iming diberikan sejumlah
uang.
Dia juga
menyampaikan, salah satu terduga pelaku adalah orang dekat korban.
Mirisnya, korban kini
telah berbadan dua. Usia kandungannya sekitar tujuh bulan.
Baca juga : Seorang Warga Ditangkap, 2 Lainnya Lolos Saat Kepergok Bawa 3 Batang Kayu Jati Ilegal
“Korban ini juga seorang anak yatim. Salah satu
terduga pelaku itu berusia 60 tahun atau kakek-kakek. Dia diiming-imingi uang
untuk melayani hawa bejatnya,” tambah Agus.
Deperti
pemberitaan sebelumnya, Pelaksana
Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(Dinsos P3A) Blora Luluk Kusuma mengatakan, telah melakukan
pendampingan terhadap korban.
Pihaknya telah menurunkan tim untuk setiap saat
mendampingi korban. ‘’Kami sudah tangani psikologis korban dengan
pihak RSUD,” tuturnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Blora AKP
Selamet mengatakan, memang kasus tersebut saat ini sedang ditangani oleh pihaknya.
“Statusnya penyidikan. Tunggu saja dalam minggu ini ada progres,” jelasnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment