INFOKU, BLORA - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora Sam Gautamakarnajaya, melalui Kepala Bidang Bina Marga Yudi Kristiawan, dalam keterangan Pers menjelaskan pembangunan jembatan Dukuh Gulingan Desa Tempurejo, Kecamatan Blora dinilai selesai tepat waktu.
Sebagaimana informasi yang
terpasang di lokasi, diketahui sumber anggaran berasal dari Bantuan Keuangan
(Bankeu) Provinsi Jawa Tengah senilai Rp3.865.596.000,00. Volume jembatan,
panjang 60 meter dan lebar 5 meter.
Waktu pelaksanaan 150 hari
kalender. Tanggal mulai 6 Juli 2023 dan tanggal selesai 2 Desember 2023.
Penyedia Jasa CV. Mulyo Berkah, sedangkan Konsultan Pengawas CV. Kartika Jaya
Consultant. “Progres 85,33 %, rencana 80,48 %, masih tepat waktu,” jelas
Kepala Bidang Bina Marga Yudi Kristiawan, Senin (23/10/2023).
Sebelumnya diinformasikan,
jembatan Gulingan acapkali disebut jembatan glodak karena saat dilalui
kendaraan berbunyi glodak-glodak sepanjang lebih kurang 60 metar, lebar 2,5
meter.
Baca juga : Ketahuan Cor Jalan Pakai Grosok, Pemborong Janji Bongkar dan Cor lagi
Jembatan Gulingan dibangun dengan
kayu jati membentang di atas aliran sungai setempat sejak tahun 2001 (P2SE).
Jembatan itu menjadi saksi perputaran ekonomi dan pendidikan di wilayah
setempat dan sekitarnya.
“Sebelumnya sudah ada jembatan
kayu, kemudian dibangun kembali tahun 2001 sampai sekarang. Tentu saja jembatan
itu sangat membantu warga masyarakat, karena bisa menjadi jalan tembus dari
pasar Nglambang Desa Puledagel dan Patalan lewat Dukuh Gulingan untuk menuju
kota Blora,” kata Sarip (70) mantan Kamituwo Dukuh Gulingan.
Selain memperlancar petani
mengangkut hasil panen juga membantu para guru dan siswa di SD Tempurejo II
serta para pedagang sayur keliling untuk berjualan.
“Jadi jembatan itu sangat
membantu sekali. Dikenal ciri khasnya berbunyi glodak-glodak karena getaran
kayu jembatan saat dilalui kendaraan,” tambah Sarip.
Baca juga : RPHU Belum Rampung 100 Persen, Tahun Depan Belum Beroperasi
Hanya saja, karena lebarnya 2,5 meter, jembatan Dukuh
Gulingan itu tidak bisa dilalui kendaraan roda empat (mobil) secara bersamaan
dengan arah berlawanan, melainkan harus bergantian secara tertib.
Seiring berjalannya usia dan menjadi saksi sejarah
sarana transportasi penghubung antar desa, papan kayu dan pagar pengaman
jembatan Gulingan sudah mulai lapuk.
“Untuk truk yang lewat tidak berani angkut barang,
kalau kosong berani, kayunya sudah mulai lapuk,. Harapannya ya segera dibangun
kembali, karena jembatan itu sangat penting,” kata Sarip.
Apalagi, tambah Sarip, di Dukuh Gulingan ada 10 RT dan 4 RW yang hampir setiap hari melintasi jembatan itu.
Baca juga :Kejari Blora Tahan Tersangka Kasus Dugaan Pungli Jual Beli Kios Pasar Randublatung
Kini pembangunan jembatan itu telah dibangun dan hampir selesai, warga setempat dan sekitarnya bersyukur. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment