INFOKU, BLORA - Jalan kabupaten ruas Randublatung – Getas, tembus Ngawi, Jawa Timur segera dibangun melalui dana Inpres Jalan 2023 dengan total anggaran Rp 53,7 Miliar.
Ini benar-benar menggembirakan
dan patut diacungi jempol perjuangan Bupati Blora, H. Arief Rohman dalam lobi
ke pemerintah pusat.
Proyek jalan Randublatung – Getas
tersebut akan melengkapi Inpres jalan yang diperoleh Blora, yakni ruas jalan
Temulus – Sumber dan Klatak – Wulung yang saat ini tengah dikerjakan pembangunannya.
Jika pembangunan ruas jalan itu
selesai nanti, untuk ke Tol Ngawi, tidak perlu berputar ke Blora – Cepu –
Padangan – Ngraho, Ngawi. Melainkan bisa langsung - Blora – Randublatung –
Getas – Ngawi. Begitu juga bagi warga Ngawi yang mau ke Randublatung semakin
dekat.
Baca juga : Sejak 2016 diserahkan, Akhirnya Hutan Pertagama KHDTK Getas Mulai Dikelola
Untuk itu tidak henti-hentinya,
Bupati Arief Rohman mengucapkan syukur menyusul pengajuan anggaran pembangunan
jalan kabupaten ruas Randublatung – Getas, tembus Ngawi, Jawa Timur, disetujui
pemerintah pusat (Kementerian PUPR) melalui dana Inpres Jalan 2023.
“Alhamdulilah ya Allah, sujud
syukur. Setelah ditunggu-tunggu cukup lama, akhirnya kabar baik dan
menggembirakan yang dinantikan masyarakat Getas, Kecamatan Kradenan dan
sekitarnya. Pengajuan anggaran pembangunan jalan kabupaten ruas Randublatung –
Getas, tembus Ngawi, Jawa Timur, disetujui pemerintah pusat (Kementerian PUPR)
melalui dana Inpres Jalan 2023,’’ ungkapnya.
Baca juga : Sebagian Hutan Perbatasan Blora Ngawi Akan Dikelola UGM
Ucapkan terimakasih disampaikan
kepada sejumlah pihak, terutama kepada Presiden Jokowi, Menteri PUPR,
Mensesneg, Menteri Bappenas, dan Rektor UGM.
Ditandaskan, jalan Randublatung – Getas yang akan segera dibangun dengan skema anggaran Inpres Jalan itu, merupakan akses jalan utama menuju Kampus KHDTK Getas UGM Yogjakarta.
Baca juga : Pemkab Blora, UGM dan PT ABGS Tandatangani Pengembangan Pertanian & Peternakan
Sehingga, jika selesai nanti, akan membuka akses Blora ke Ngawi, Jawa Timur, dan sebaliknya yang lebih dekat. Dengan demikian ekonomi di desa-desa hutan di wilayah Blora Selatan akan lebih terbuka. (Setyorini/KOM)
0 Comments
Post a Comment