INFOKU, BLORA - Tahap pengadaan tanah bagi warga di lima desa terdampak proyek Bendungan Karangnongko usai disosialisasikan minggu lalu.
Warga Desa
Ngrawoh diklaim sementara sepakat dengan rencana ganti untung lahan terdampak,
dibanding relokasi.
Kepala Desa
(Kades) Ngrawoh, Kecamatan Kradenan Purwondo menerangkan, warga desa terdampak pembangunan
bendungan diajak konsultasi publik pada Kamis lalu (12/10). Hasilnya semua
warga sementara sepakat usulan ganti untung lahan.
“Pada petemuan
kemarin, warga kami sementara ambil opsi yang ganti untung,” ungkapnya.
Baca juga : Kucuran Dana Pusat Rp 1 Triliun, Pembebasan Lahan Karangnongko Berlanjut
Purwondo
menjelaskan, ada dua skema pada saat sosialisasi yang diajukan.
Yakni, relokasi dan ganti untung. Jika mengambil skema relokasi, maka pemkab yang dibebani untuk mencarikan lahan. Sementara untuk ganti untung langsung diambil alih pemerintah pusat.
“Kalau dari
BBWS (balai besar wilayah sungai) intinya dua opsi, antara ganti untung atau
relokasi. Kalau relokasi ranahnya kabupaten yang harus melaksanakan, sekarang
kabupaten keberatan. PSN (proyek strategis nasional) harus berjalan,”
katanya.
Dia
membeberkan, terdapat sekitar 160 KK warga Desa Ngrawoh terdampak tidak
ada penolakan.
Baca juga : Belum Ada Kesepakatan Pengganti Harga Tanah pada Proyek Bendung Gerak Karangnongko
Namun,
warga terdampak masih menunggu kepastian besaran ganti untung yang
akan diberikan.
“Besaran ganti
untung belum disepakati. Sebab, masih belum adanya pengukuran dari BPN
(badan pertanahan nasional),” jelasnya.
Ada lima
desa terdampak proyek tersebut. Di antaranya Desa Nginggil,
Megeri, Ngrawoh, Nglebak, dan Mendenrejo turut Kecamatan Kradenan.
Menurutnya,
lima desa sudah diajak sosialisasi secara bertahap dengan stakeholder dan
pihak kecamatan.
Baca juga : Sekitar 1.572 Warga Blora Terdampak Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko
Sementara itu,
Sekretaris Camat (Sekcam) Kradenan Soni Supriyanto membenarkan, bahwa telah
dilakukan sosialisasi tahapan pengadaan lahan proyek bendungan
kepada warga di lima desa terdampak.
“Iya, tahapan pengadaan tanah,” ucapnya singkat. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment