INFOKU, Cepu, BLORA - Pedagang Pasar
Induk yang direlokasi meminta kejelasan dimulainya pembangunan pasar.
Sebab, hingga kemarin (30/8) baru pengurugan lahan.
Pedagang mengeluh lantaran tak dapat informasi keberlanjutan bangunan dan pembeli berkurang.
Sekretaris Paguyuban Pasar Induk Cepu, Repto mengungkapkan, usai relokasi sekitar dua bulan lalu, bangunan tak kunjung
dikerjakan. Pada saat sosialisasi rencana pembangunan pasar, pedagang dijanjikan proses pembangunan segera dilaksanakan.
"Pedagang mengeluh
semua, sampai hari ini (kemarin) pedagang belum
dikasih kabar semenjak dibongkar," ungkapnya kemarin
(30/8).
Repto menjelaskan, sempat meminta
informasi kepada pengurus pasar. Namun, tak mendapatkan informasi gamblang
kapan dimulainya pembangunan fisik.
"Pengurus pasar jawabnya menunggu
selesai lelang, sampai saat ini belum ada kabar lagi," jelasnya.
Dia menegaskan, pedagang mengharapkan pembangunan segera
dilakukan, dan bangunan bisa ditempati, agar jual beli bisa kembali normal.
Semenjak menempati relokasi, omzet penjualan menurun, dan tempat yang terik
sinar matahari.
"Tempat relokasi panas, dan pedagang minim
informasi dari pengurus pasar, harapannya segera ada kepastian pembangunan," harapnya.
Kepala Bidang Pasar Daerah Dinas
Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop UKM) Blora Margo
Yuwono mengatakan kepada pers, pembangunan fisik pasar induk cepu masih
menunggu teken kontrak dari pemenang lelang.
Tidak ada kemoloran, usai tanda tangan
kontrak, bangunan fisik akan dimulai.
"Sesuai jadwal, kontrak antara 29
Agustus hingga 5 September. Sampai hari ini (30/8) belum tanda tangan
kontrak," jelasnya.
Diketahui, pembangunan pasar
induk mendapat gelontoran dana dari pusat sebesar Rp 3 miliar.
Anggaran tersebut bakal direalisasikan pembangunan sebanyak 272 los Pasar. Dibangun di atas lahan seluas 30 meter x 40 meter. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment