INFOKU, BLORA - Panen raya jagung di Desa Bakah, Kecamatan
Kunduran mendapat apresiasi langsung oleh Bupati Blora, H. Arief Rohman.
Dengan menggunakan bibit varietas Hibrida NK 212, hasilnya berukuran jumbo dan produksinya bisa mencapai 9,53 Ton/Ha.
“Semoga hasil panen ini bisa dicontoh petani lainnya.
Tadi saya minta hitung, hasil per hektar nya bisa capai Rp 41,9 juta. Blora ini
menjadi daerah penghasil jagung terbesar di Jawa Tengah, kedua setelah
Grobogan," ucapnya di sela-sela mengikuti Panen Raya Jagung itu, Rabu
(30/8/2023) sore
Data tahun 2022 kemarin Blora mampu memproduksi jagung
sebanyak 429 ribu Ton. Jadi potensi yang luar biasa.
Dengan didampingi Plt. Kepala Dinas Pangan, Pertanian,
Peternakan, dan Perikanan (DP4) Blora, Ngaliman, Bupati turun langsung ke sawah
bersama para PPL dan petani untuk memetik jagung yang telah mengering dan siap
dipipil.
Baca juga : Dukung Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia, Blora Ikut Partisipasi Panen Padi Nusantara
Di tengah ribuan pohon jagung tersebut, Bupati kagum
dengan ukuran jagung yang bisa dibilang berukuran jumbo. Padahal pengairannya
tidak membutuhkan banyak air.
“Pak Bupati, ini adalah jagung varietas hibrida NK 212,
tahan air (tidak butuh banyak air), dan hasilnya bagus. Dapat menghasilkan
jagung sampai 9,53 ton pipilan kering panen per hektar. Dengan harga Rp 4400,00
per kg kering panen. Menguntungkan bagi petani,” ungkap Plt DP4, Ngaliman.
Menurutnya jenis jagung tersebut sudah ditanam di
beberapa Kecamatan di Blora. Tidak hanya di Kunduran, namun juga di Kecamatan
lainnya seperti Todanan, Jati, Banjarejo, Ngawen.
Baca juga : Waduh ...... Banyak Sumur Warga Blora yang Mulai Kering
Budianto, salah satu petani menyatakan bahwa menanam
benih NK 212 tahun ini lebih memuaskan.
“Panen jagung kali ini memuaskan, tahun kemarin tidak ada
panenan jagung karena banjir. Dengan bibit NK 212, cara perawatannya mudah,
pupuknya mudah, kebutuhan airnya hanya sekali penyiraman saat jagung mau isi.
Tidak ngocori,” ungkapnya.
Bupati pun menyambut baik hasil panen jagung di Desa Bakah itu.
Baca juga : Kangkung Desa Sumber Agung Untuk Kosmetik & di Ekspor
“Semoga kedepan produksi semakin naik dan kita upayakan ada investor yang ke Blora. Tidak hanya diambil jagung ininya saja, namun juga mungkin pengolahan untuk pakan ternak dan yang lainnya,” lanjutnya.
Ditambahkan juga, pihaknya meminta para penyuluh mulai mendampingi pengembangan pertanian organik. Agar petani lebih mudah dalam memperoleh dan memproduksi pupuk. Mengingat pupuk kimia bersubsidi semakin dikurangi oleh Pemerintah Pusat. (Endah/KOM)
0 Comments
Post a Comment