INFOKU, BLORA - Pemkab Blora menargetkan penurunan angka kemiskinan ekstrem tahun
ini sebesar 0,41 persen.
Agenda penurunan tersebut difokuskan 51 desa kategori miskin ekstrem. Salah satu strateginya adalah maksimalkan program corporate social responsibility (CSR) perusahaan-perusahaan yang ada di Blora.
Bupati Blora Arief
Rohman menjelaskan, penghapusan kemiskinan ekstrem butuh kolaborasi
semua pihak. Untuk itu, ia meminta bantuan dan dukungan serta komitmen dari
Forum CSR untuk penghapusan kemiskinan ekstrem.
“Tugas
penurunan angka kemiskinan sebesar 0,41persen tahun ini. Kembali kita keroyok
bareng-bareng,’’ ungkapnya saat Rapat Koordinasi di ruangan Bappeda Blora Senin
(3/7).
Diketahui,
di Blora telah dibentuk tim koordinasi penanggulangan kemiskinan (TKPK)
yang diketuai oleh Wakil Bupati.
Baca juga : Wow ..... KPU Blora Sudah Habiskan Rp 25 Milyar untuk Tahapan Pemilu
Baca juga : Tidak Sesuai Target, Kotraktor RPHU Kena Denda
Digandengnya perusahaan-perusahaan di daerah untuk kolaborasi turunkan
kemiskinan ekstrem akan membuat target cepat tercapai.
"Saya
mengapresiasi dan terima kasih kepadaTKPK Kabupaten Blora serta semua
pihak yang terlibat atas kerja kerasnya selama ini,’’ ucapnya.
Wakil
Bupati Blora Tri Yuli Setyowati mengungkapkan, terdapat 51desa yang
menjadi lokus penghapusan kemiskinan ekstrem. Desa-desa tersebut telah
diidentifikasi membutuhkan intervensi. Strategi yang disiapkan yakni
menggandeng perusahaan yang ada di daerah.
“Pemkab Blora akan
terus meningkatkan upaya penghapusan kemiskinan ekstrem dengan
melibatkan seluruh pihak. Utamanya Forum CSR,’’katanya.
Etik, sapaanya,
menerangkan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengintervensi
kemiskinan ekatrem. Yakni, perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH), kebutuhan
air bersih, listrik, jamban, anak tidak sekolah (ATS), disabilitas, individu
tidak bekerja, dan stunting.
Baca juga : Tampilan Situs Judi Online, Serang Digital Website Desa di Blora
Dia memaparkan,
setidaknya ada sekitar 63 lembaga yang digandeng. Mulai dari badan usaha milik
daerah (BUMD), BUMN, perbankan, perusahaan swasta, dan pihak lain
telah diajak turut serta. Mereka dikumpulkan untuk rapat koordinasi.
“Penghapusan kemiskinan ekstrem merupakan program nasional. Untuk itu kami mengundang seluruh perusahaan yang ada di Kabupaten Blora membantu kami menghapus kemiskinan ekstrem,’’ ucapnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment